TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng, bersama pejabat teras Menpora tenggah mengkaji mendalam tentang aturan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, keputusan Menteri tentang aturan penyelenggaraan olahraga di kantor Menpora sejak sore hingga malam ini, Rabu (5/1). Ini dilakukan untuk mencari opsi-opsi terbaik menyangkut isu publik antara kepentingan Liga Primer Indonesia (LPI) dan PSSI.
Hingga menjelang waktu salat Magrib, Andi dan stafnya berjumlah 13 orang, baru mengantongi satu opsi paling ideal, yaitu mediasi. Opsi lainnya masih diperdebatkan. Gawean ini menjadi pekerjaan rumah yang sangat penting bagi Kemenpora karena laga perdana LPI tinggal hitungan hari lagi.
"Opsi pertama merupakan opsi paling ideal, yaitu mediasi kedua belah pihak. Saya sudah membicarakan ini dengan Ketua KONI, Rita Subowo," kata Andi kepada wartawan saat jeda rapat di kantornya, Rabu petang (5/1). Dengan duduk bersama, kita bisa mengetahui argumentasi masing-masing.
LPI ingin menggelar liga sendiri membutuhkan rekomendasi PSSI, tetapi rekomendasi dari PSSI belum juga turun. Kami ingin mengetahui alasannya apa rekomendasi itu tidak turun. Di saat yang sama, kami juga bisa mendengar bagaimana penjelasan LPI tentang visi dan misinya.
Menurut Andi, dalam dalam Peraturan Presiden Nomor 17 tahun 2007 menyebutkan induk organisasi berkewajiban membuat kriteria-kriteria berkaitan dengan penonton begitu juga penyelenggaraan. Kriteria itu nantinya yang digunakan untuk membahas mengenai LPI. "Apabila LPI sudah memenuhi kriteria tidak ada alasan PSSI tidak memberikan rekomendasi, mari kita bersama-sama kembali pada tujuan penyelenggaraa olahraga memajukan prestasi," kata mantan juru bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Andi menilai dengan banyaknya kompetisi akan menjadi baik bagi persebakbolaan Indonesia sendiri. Apalagi, LPI tidak menggunakan dana pemerintah dan PSSI. "Mestinya ini tidak ada persoalan apabila dilakukan dengan baik," katanya.
Namun, mediasi itu belum bisa segera digelar karena ketua umum PSSI, Nurdin Halid bersama Sekretaris Jenderal PSSI, Nugraha Besoes dan pejabat teras PSSI masih berada di Qatar untuk mengikuti konferensi komite federasi sepakbola Asia (AFC). Dan tidak ada pengurus PSSI yang ada di Jakarta yang bisa mewakili mediasi tersebut. "Saya sudah menghubungi beliau," kata Andi yang berharap Nurdin segera kembali ke tanah air.
Untuk itu, Andi bersama jajaran stafnya yang di dalamnya ada staf hukum, olahraga akan mencoba mencari alternatif-alternatif opsi lain malam ini. Memang ada Undang-Undang tentang olahraga profesional dan aturan hukum lain. Andi mengatakan pengkajian yang dilakukan ini tetap akan mendasarkan pada aturan-aturan hukum yang ada.
"Pemerintah itu dasarnya dari undang-undang," kata Andi menegaskan pihaknya tetap mencoba berpikir jernih menanngapi isu yang santer bekalangan ini. Menurutnya, sekarang tugas utama bersama adalah memajukan sepakbola Indonesia. Multhievent terdekat, SEA games 2011 dan Olimpiade 2012 harus disiapkan dari sekarang pemain-pemain berusia di bawah 23 tahun. "Inilah saatnya kita berpikir menyiapkan bersama-sama," kata Andi.
Menggapi komentar salah satu pengurus PSSI yang menilai sikap Andi yang ingin menjadi fasilitas mediasi antara PSSI dan LPI terlambat. Andi dengan tenang mengatakan, seharusnya persoalan ini diselesaikan di induk organisasi. Karena kondisi sekarang tidak memungkinkan, maka KONI dan pemrintah turun tangan.
RINA WIDIASTUTI