TEMPO Interaktif, Kupang - Aparat Kepolisian Resor Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan kebocoran Ujian Nasional (UN) di daerah itu.
"Dugaan kebocoran soal UN terjadi di SMA Oenopu, Kecamatan Biboki Utara," kata Kepala Polres Timor Tengah Utara (TTU), Ajun Komisaris Besar Adi Wibowo yang dihubungi Tempo di Kefamenanu, Senin, 18 April 2011.
Menurut Adi Wibowo, dugaan terjadi kebocoran soal UN karena ditemukan sebuah amplop yang berisi soal UN untuk SMA tersebut tidak utuh. Terdapat bekas sobek pada ujung amplop yang ditutup kembali menggunakan lem.
Soal UN tersebut diambil oleh sejumlah guru SMA Oenopu dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten TTU. Pengambilan soal tidak didampingi aparat kepolisian.
Adi Wibowo belum bersedia merinci amplop tersebut berisi soal mata pelajaran apa saja, serta untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Soal dalam amplop tersebut kemudian dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Lurasik untuk diamankan sebelum dibawa ke sekolah pada saat pelaksanaan UN.
Namun, ketika petugas pelaksana UN yang didampingi petugas kepolisian memeriksa seluruh amplop soal, ditemukan salah satu amplop yang kondisinya seperti pernah dibuka.
Pada Minggu malam, 17 April 2011, polisi mendatangi SMA Openopu. Di sekolah tersebut, polisi menemukan 164 siswa peserta UN. Mereka sengaja ditampung di sekolah oleh Kepala Sekolah dan guru-guru.
"Kami pertanyakan kenapa para siswa peserta UN dikumpulkan di sekolah," ucap Adi Wibowo dengan nada tanya.
Ketika pihak sekolah ditanya, para guru berdalih akan membagikan alat tulis kepada para siswanya.
Polisi tidak begitu saja percaya pada alas an tersebut. Itu sebabnya Adi Wibowo memerintahkan polisi dari Satuan Intelejen melakukan penyelidikan. "Kasat intel sedang mengumpulkan data dan fakta terkait dugaan kebocoran soal itu," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten TTU Tobias Uly membantah adanya kebocoran soal UN di daerah itu. "Kami sudah cek, dan ternyata tidak betul adanya kebocoran soal UN," katanya.
YOHANES SEO