TEMPO Interaktif, Jakarta - PT PLN (Persero) menggelontorkan Rp 2 triliun untuk menuntaskan 1,2 juta daftar tunggu rumah tangga. Anggaran dari kas internal itu untuk membiayai instalasi dan pemasangan perlengkapan jaringan.
"Seperti pemasangan trafo serta kilowatt (KWH) meter," kata Karel Sampe Payung, Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Indonesia Barat PT PLN, di Jakarta, Kamis, 9 Juni 2011.
Kepala Divisi Niaga PT PLN (Persero) Benny Marbun mengatakan lembaganya akan menambah daya pembangkit listrik sebesar 1.200 megawatt (MW). Sebab, beban listrik dari daftar tunggu diperkirakan 300 MW. "Rata-rata calon pelanggan memasang daya 1.000 MW," ujarnya.
PLN akan menuntaskan 1,2 juta daftar tunggu rumah tangga pada 17 Juni. Program ini untuk menggenjot percepatan proyek penambahan daya listrik 10 ribu MW tahap pertama. Program serupa telah dilakukan tahun lalu dengan menuntaskan 1 juta daftar tunggu.
Benny menjelaskan bahwa penambahan daya listrik hingga 1.200 MW akan digenjot dengan memperluas volume pembangkit. Pembangkit listrik itu tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua.
Data PLN menunjukkan bahwa terdapat 36 pembangkit listrik berbahan bakar batubara di seluruh Indonesia. Sebanyak 10 pembangkit di Jawa dan 26 di luar Jawa. Di Jawa, terdapat PLTU Labuang di Provinsi Banten yang beroperasi sejak 2009.
Menurut dia, penuntasan 1,2 juta juta daftar tunggu diharapkan menambah pemasukan PLN hingga Rp 60 miliar pada tahun ini. Perhitungan itu berdasarkan jumlah tarif dasar listrik yang dibayar pelanggan yang rata-rata sebesar Rp 50 ribu per bulan.
TRI SUHARMAN