Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bangun Hotel dan Mal, Ini Reaksi BEM Universitas Padjadjaran  

image-gnews
Universitas Padjadjaran. TEMPO/Nita Dian
Universitas Padjadjaran. TEMPO/Nita Dian
Iklan

TEMPO Interaktif, Bandung - Mahasiswa meminta Rektorat Universitas Padjadjaran mempertimbangkan rencana pendirian hotel dan mal dengan matang. Kalaupun wacana usaha bisnis itu akan diwujudkan, kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unpad Muhammad Sayyidi, hasilnya bisa dirasakan mahasiswa. "Harusnya bikin biaya kuliah jadi lebih murah," katanya, Kamis 8 September 2011.

Menurut Sayyidi, universitas memang berhak mendirikan usaha bisnis seperti hotel dan mal karena aturan dan status Badan Layanan Umum yang disandang Unpad. Namun mahasiswa mengingatkan agar perguruan tinggi negeri tidak menjadi seperti perusahaan yang berorientasi pada keuntungan. "Apa iya cuma karena aturan dan status BLU itu jadi harus bikin hotel dan mal," ujarnya.

Aturan bisnis perguruan tinggi negeri tersebut kini jadi sorotan BEM se-Indonesia. Sebab, pasal seperti itu masih muncul dalam Rancangan Undang Undang Perguruan Tinggi. Bahkan kreativitas kampus akan dinilai bagus jika sanggup menghasilkan dana pendidikan sendiri. "Pemerintah ingin melimpahkan beban, padahal pendidikan tanggung jawab negara," katanya. BEM Unpad saat ini masih mengkaji wacana pembangunan hotel dan mal tersebut.

Adapun dosen yang juga anggota senat Unpad Dede Maryana mengatakan, rencana bisnis tersebut belum disepakati di sidang pleno senat. Rencana lama itu, ujarnya, tersendat karena status Unpad sebelum menjadi Badan Layanan Umum. "Sekarang Unpad punya kelonggaran pengelolaan uang termasuk sumber pendapatannya," ujar Dede.

Ketua Pusat Penelitian Kebijakan Publik dan Kewilayahan Unpad itu menyatakan wajar jika universitas ingin mendirikan mal dan hotel. Sebab dari tahun ke tahun anggaran negara makin menyusut ke perguruan tinggi negeri. "Terakhir yang saya tahu dari pemerintah tinggal 40 persen, sisanya cari sendiri," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Dede, mengelola pendidikan zaman sekarang sudah harus seperti industri. Agar profesional, manajemen unit bisnis harus dipisah. "Di universitas lain ada keluhan, kok guru besar pada jadi direkturnya," katanya. Ia menyarankan agar manajemen dikelola selain dosen, misalnya alumni atau merekrut karyawan baru, serta bekerja sama dengan swasta.

Dengan begitu, kata Dede, bisnis akan fokus, efisien, dan keuntungannya berdampak pada murahnya biaya kuliah. "Logikanya kalau perguruan tinggi dikelola secara industri harusnya semakin murah dan efisien karena saling bersaing," katanya.

Sebelumnya diberitakan Rektor Unpad Ganjar Kurnia mengatakan Unpad akan membangun mal dan penginapan di depan kampus Jatinangor, Sumedang, serta hotel di Jalan Dago nomor 4 yang sebelumnya dipakai kuliah mahasiswa Jurusan Matematika dan IPA. Pembangunan itu akan dilakukan tahun depan.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

1 hari lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.


Selama Dua Hari UTBK di Kampus UPI Bandung dan Daerah, 238 Peserta Mangkir Ujian

4 hari lalu

Sejumlah penari menari di gerbang utama kampus di festival Isola Menari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 2 Desember 2015. Festival tari ini merupakan salah satu program seni unggulan dimana kegiatan ini melibatkan peserta dan massa dalam jumlah yang banyak. TEMPO/Prima Mulia
Selama Dua Hari UTBK di Kampus UPI Bandung dan Daerah, 238 Peserta Mangkir Ujian

Peserta UTBK yang paling banyak mangkir, yaitu di lokasi ujian Kampus Bumi Siliwangi UPI Bandung.


Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

4 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.


Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

4 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

5 hari lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.


Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

5 hari lalu

Warga membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Permintaan seragam sekolah meningkat menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta yang akan dimulai Senin esok, 30 Agustus 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani


KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

5 hari lalu

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak (tengah) bersama Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki (kedua kanan), Deputi Kementerian PPN/Bappenas Amin Almuhami (kedua kiri), Irjen Khusus Kemendagri Teguh Narutomo (kiri) dan Dirjen Dikti Kemenristek Dikti Abdul Haris (kanan), mengikuti acara peluncuran Indeks Integritas Pendidikan 2023 dan sosialisasi SPI Pendidikan 2024 di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. Berdasarkan hasil survey KPK, indeks Integritas Pendidikan di Indonesia mendapatkan nilai 73,70 dengan masih dijumpai beberapa temuan terkait kejujuran akademik, gratifikasi di sekolah maupun kampus hingga penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). TEMPO/Imam Sukamto
KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


Pelaksanaan UTBK SNBT, Ratusan Peserta Ujian di UPI Bandung Alami Masalah Akses Aplikasi Tes

6 hari lalu

Petugas menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta, Senin, 29 April 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pelaksanaan UTBK SNBT, Ratusan Peserta Ujian di UPI Bandung Alami Masalah Akses Aplikasi Tes

Pelaksanaan hari pertama UTBK SNBT di kampus UPI, Bandung, diwarnai kendala teknis. Dinilai lebih berat dibandingkan masalah serupa tahun lalu.


USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

10 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah