TEMPO Interaktif, Balikpapan - Sebanyak 26 ribu siswa sekolah dasar di Balikpapan, Kalimantan Timur, sukses memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) lewat sikat gigi massal. Catatan ini menumbangkan rekor sebelumnya yang dipegang 16 ribu siswa di Ogan Kemiring Ulu, Sumatera Selatan.
“Kami catat sebagai rekor Muri ke 5.092,” kata Manager Muri Sri Widayati, Jumat, 30 September 2011. Proses pemecahan rekor ini sukses mengumpulkan dukungan sukarelawan dari 50 SD di seluruh Balikpapan.
Puncak agenda pemecahan rekor dilaksanakan di SD KPS (Kontrak Poduction Sharing) dengan sejumlah pejabat Balikpapan, di antaranya Asisten II Sri Sutantinah, Ketua Yayasan Asapenah Arita Effendi, dan Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Balikpapan Ahmad Jais.
Ketua PDGI Kota Balikpapan Ahmad Jais menyatakan esensi pelaksanaan sikat gigi massal yang dilakukan ini bukan pada pemecahan rekor Muri, melainkan sentuhan edukasi bagi anak usia dini untuk memahami cara dan waktu yang tepat untuk melakukan sikat gigi.
Pelaksanaan ini terkait pula dengan peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional tanggal 12 September 2011. Menurutnya, persoalan gigi dan mulut dapat menurunkan kualitas hidup. “Berdasarkan riset nasional, 62 persen orang terganggu kesehatan gigi selama 3-4 hari dalam seahun dan hanya 7,3 persen orang mempraktekkan cara sikat gigi yang benar,” terangnya.
Ahmad berharap program seperti ini dapat memberikan pencerahan yang berkesinambungan sehingga penanaman sikat gigi sejak dini dapat meningkatkan kualitas hidup generasi muda. “Kita berharap sekolah menerapkan sebelum masuk kelas dilakukan sikat gigi bersama,” harapnya.
Sementara itu, Asisten II Pemerintah Kota Balikpapan Sri Sutantinah meminta orang tua untuk membiasakan anaknya mengenal dokter dan alat kesehatan gigi dengan cara mengajak anak-anak saat orang tua melakukan pemeriksaan gigi.
“Selain itu, para dokter gigi diharapkan menyiapkan ruangan dengan suasana yang nyaman dan buku-buku tentang kesehatan gigi sehingga anak-anak bisa beradaptasi dan tidak takut jika berhadapan dengan dokter gigi,” katanya.
SG WIBISONO