TEMPO Interaktif, London - Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution menilai perekonomian Indonesia tidak akan terpengaruh besar oleh krisis ekonomi di Eropa dan Asia. Terlebih bila dibandingkan dengan perekonomian regional ASEAN-lainnya seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
“Dibandingkan dengan negara tetangga tersebut, perekonomian Indonesia tidak tergantung pada kinerja ekspor dilihat dari perspektif perdagangan” ujar Darmin, saat bertemu dengan masyarakat Indonesia berdomisili di Inggris, di ruang Crutacara, Kedutaan Besar Republik Indonesia London, Senin, 17 Oktober 2011.
Selain itu, perekonomian Indonesia masih kuat karena ekspor barang masih cukup menyebar sehingga porsi ke Amerika, Eropa, Cina serta Jepang cukup merata. Indonesia juga tidak memperoleh pinjaman yang cukup besar dari Eropa.
Walhasil, dengan menilik pengalaman krisis finansial global pada tahun 2008 – 2009, Indonesia pada saat itu masih mencatat pertumbuhan ekonomi sekitar 4,5 persen, kali ini tidak terjadi perubahan yang signifikan. Saat itu, bila dibandingkan pertumbuhan ekonomi minus seperti yang diderita beberapa negara tetangga ASEAN, bisa disimpulkan bahwa dinamika perekonomian internal di Indonesia lebih berpengaruh dalam kinerja keseluruhan perekonomian dibandingkan dinamika eksternal.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi Sarwono, menambahkan, yang perlu diwaspadai adalah dampak krisis ekonomi global pada sektor keuangan di Indonesia. “Sebab, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand terlebih Singapura, kinerja sektor keuangan kita masih tertinggal ."
Oleh karena itu, menurut Hartadi, bank sentral mendorong kerja sama yang baik membangun sektor keuangan dengan Kementerian Keuangan agar nantinya Indonesia dapat memperoleh peringkat atau investment grade seperti negara tetangga yang memiliki sektor keuangan yang maju.
Delegasi Bank Indonesia ini tiba di London setelah menghadiri pertemuan Menteri Keuangan serta Para Pimpinan Bank Sentral negara-negara bergabung dalam kelompok G20 yang telah berlangsung di Paris, Prancis, selama pertengahan Oktober 2011 ini.
VISHNU JUWONO