Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jumlah Orang Pikun Indonesia Meningkat

image-gnews
Foto: menshealth.com
Foto: menshealth.com
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Umur boleh senja, tapi vitalitas Ati Sikado, 66 tahun, tetap terjaga. Fisik nenek 12 cucu ini bugar, wajahnya segar, dan memorinya juga lancar. Tidak ada penyakit berat yang dia idap. "Paling cuma sakit ringan seperti flu atau semacamnya," katanya Ati.

Sebagai orang lanjut usia (lansia), warga Kalimalang,lJakarta ini sadar betul akan kemungkinan berbagai penyakit tua yang bisa menghampirinya, termasuk demensia (pikun). Tapi semua itu dihadapi dengan menjaga kebugaran fisik dan mentalnya. Secara rutin Ati melatih fisiknya dengan bermain tenis tiga kali dalam sepekan dan jalan pagi sepanjang 2,1 kilometer . Dia selalu berpikir positif, serta bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. "Saya aktif di paduan suara lansia dan pengajian,"ujarnya.

Aktivitas seperti Ati, menurut dokter spesialis penyakit jiwa Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta, Syailendra Sadjarwo, bermanfaat besar. "Itu upaya bagian dari senam otak agar mampu melawan demensia yang biasanya menyerang orang lansia,"katanya.

Senam otak bisa dilakukan dengan berbagai macam olahraga teratur dan terukur untuk lansia. Tujuannya oksigenisasi atau memasok oksigen ke otak. Dengan berolahraga, aliran darah menjadi lancar, sehingga aliran oksigen ke otak juga lancar. "Aktivitas fisik dan mental sangat mempengaruhi konsumsi oksigen ke otak," kata Syailendra dalam seminar tentang demensia dan senam otak di gedung Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Oksigenisasi yang baik pada gilirannya akan membuat organ-organ tubuh lainnya tetap sehat dan terhindar dari kemungkinan berbagai macam penyakit, termasuk demensia.

Pikun, menurut dokter Syailendra, akan terjadi jika seorang yang memasuki masa usia lanjut dan tidak melakukan pencegahan. Menyerah pada usia membuat potensi terkena demensia mencapai 78 persen. Di Indonesia, prevalensi demensia pada lanjut usia yang berumur 65 tahun adalah 5 persen dari populasi lansia. Prevalensi ini meningkat menjadi 20 persen pada lansia berumur 85 tahun ke atas. Dengan kategori lanjut usia penduduk berumur 65 tahun ke atas, angka lansia di Indonesia pada 2000 sebanyak 11,28 juta. Jumlah ini diperkirakan melonjak menjadi 29 juta jiwa pada 2010 atau 10 persen dari populasi penduduk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah ciri khas demensia, adalah terjadinya kemunduran pada fungsi kognitif dan sensorimotor, a gangguan komunikasi, orientasi ruang dan waktu, serta timbulnya rasa tidak aman, bahkan di rumahnya sendiri. Di rumah, misalnya, pengidap demensia tidak mau ditinggal sendirian, sehingga anaknya tidak boleh pergi tanpa peduli mereka harus bekerja. Kekhawatiran berlebihan pun kerap muncul, serta terjadinya perubahan kepribadian. Ciri khas demensia yang lain adalah bersifat progresif dan agresif, seperti  ; galak, kasar, dan menyerang.

Mereka juga sering keluyuran keluar rumah tanpa tahu tujuannya, gelisah, mondar-mandir, senang menimbun barang, impulsif, kurangnya sopan santun, serta sering mengulang-ulang pertanyaan. "Bahkan ada pengidap demensia yang sering mengulang-ulang perbuatannya, misalnya bersalaman berulang-ulang. Ini terjadi karena setelah salaman mereka tidak bisa merekam dalam memorinya,"ujar dokter Syailendra.

Dokter Syailendra menyarankan bagi seorang yang memasuki masa usia lanjut mau memelihara diri sendiri. jangan  malas melakukan aktivitas fisik atau senam otak secara teratur dan terukur. Tetaplah Kemudian tetap bersosialisasi, memastikan asupan gizi sesuai dengan usia, berpikiran positif, dan menjaga emosi yang baik. "Demensia muncul, kalau seorang lansia tidak peduli lagi pada dirinya sendiri.  Ubahlah mindset bahwa kita ingin hidup seribu tahun lagi dengan sehat," ujarnya.

AMIRULLAH | HP

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah


Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

2 hari lalu

Rumah sakit lapangan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Sumber: ICRC
Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.


Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau fasilitas dan pelayanan kesehatan di RSUD Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat, 15 Maret 2024. Jokowi melihat proses pelayanan BPJS Kesehatan yang dia klaim sudah baik. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembagian kelas rawat inap BPJS Kesehatan. Nilai iuran yang baru belum ditentukan.


Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

2 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.


Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

3 hari lalu

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Surabaya Hospital Expo ke-18 Diharapkan Bisa Dukung Industri Alkes di Timur Indonesia

6 hari lalu

Ilustrasi pameran kesehatan/Surabaya Hospital Expo
Surabaya Hospital Expo ke-18 Diharapkan Bisa Dukung Industri Alkes di Timur Indonesia

Panitia menargetkan kehadiran 3 ribu pengunjung dalam Surabaya Hospital Expo ke-18 untuk dukung layanan unggulan rumah sakit di Timur Indonesia


Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

7 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. indiatoday.in
Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.


Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

9 hari lalu

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

Progres pembangunan RS Muara Badak berjalan positif tanpa ada hambatan yang berarti.


Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.