TEMPO.CO, Manchester - Mantan pemain Manchester United, Peter Schmeichel, menolak menyandingkan Mario Balotelli dengan mantan rekan setimnya, Eric Cantona. Balotelli kembali menjadi sorotan setelah menerima kartu merah dalam laga Manchester City dengan Arsenal di Stadion Emirates, Ahad lalu, 8 April 2012.
“Saya pikir sangat tidak adil menyamakan Cantona dengan Balotelli,” kata Schmeichel. “Cantona adalah orang yang berbeda dan pada waktu yang berbeda juga. Cantona sangat peduli dengan sepak bola, ia sangat bergairah bersama MU.”
Cantona adalah salah satu legenda MU. Ia menjadi idola publik Old Trafford dalam kurun 1992 hingga 1997. Cantona mempersembahkan empat gelar Liga Primer Inggris, dua Piala FA, dan tiga Community Shield. Ia sudah bermain dalam 185 laga dan mencetak 82 gol bersama MU.
Namun, pada 25 Januari 1995, Cantona terlibat insiden. Ia menerima kartu merah setelah melanggar Richard Shaw. Ketika menuju sisi lapangan, ia justru melakukan tendangan kungfu kepada salah satu suporter Crystal Palace. Ia pun dihukum penjara dua minggu, denda, hukuman pelayanan masyarakat, dan larangan bertanding hingga delapan bulan.
Balotelli belum melakukan hal seburuk itu. Namun perangainya yang tidak wajar dan ulahnya di lapangan kerap merugikan tim dan dirinya sendiri. Balotelli pernah membakar rumahnya sendiri dan diusir petugas keamanan di pusat perbelanjaan. Ia juga dihukum setelah menginjak kepala Scott Parker serta bertengkar dengan rekan satu timnya.
“Saya tahu Cantona terlibat insiden di Selhust Park (markas Palace), tapi ia tidak kontroversial. Balotelli mungkin masih kontroversial,” ujar Schmeichel. “Banyak pemain kontroversial di Liga Inggris saat ini, tapi mungkin tak ada yang seperti Cantona.”
ESPNSTAR | ANTONIUS WISHNU