TEMPO.CO, Bangkalan - Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Muzakki, dibacok dua orang tak dikenal, Jumat malam, 1 Maret 2013. Korban mengalami luka parah di lengan bagian kanan.
"Sekarang kondisinya sudah mulai membaik dan dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya," kata Ketua DPC PKNU Bangkalan Mohammad Nasih Aschal kepada Tempo.
Nasih menduga pembacokan terhadap Muzakki ada kaitannya dengan rentetan unjuk rasa yang dilakukanmassa pendukung mantan calon Bupati Bangkalan KH Imam Buchori di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan.
Aksi unjuk rasa terjadi pada Senin, Rabu, dan Jumat (25 dan 27 Februari serta 1 Maret 2013). Mereka menolak pelantikan Makmun Ibnu Fuad sebagai Bupati Bangkalan yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 4 Maret 2013. Muzakki ikut memimpin unjuk rasa pada Jumat, 1 Maret 2013.
Pada saat masih dirawat di Rumah Sakit Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan, Muzakki menuturkan pembacokan terjadi saat dirinya dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Kecamatan Modung, Bangkalan.
Saat melewati jalan di Desa Rangrabeh, Kecamatan Kwanyar, Bangkalan, tiba-tiba sebuah sepeda motor memepet sepeda motor yang dikendarai Muzakki. Kondisi saat itu sedang sepi. Seorang lelaki yang menumpang sepeda motor itu menyabetkan celurit ke lengan Muzakki. “Setelah membacok, langsung melarikan diri,” ujar Muzakki.
Akibat bacokan itu, lengan kanan Muzakki terluka parah. Dia pun banting setir dan menuju ke rumah temannya di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) untuk meminta pertolongan. "Ini tidak akan menghentikan kami untuk menyuarakan keadilan," ucap Muzakki.
Muzakki menghubungi Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Bangkalan Ajun Komisaris Lutfi. Kepada Muzakki Lutfi mengatakan akan mengusut tuntas kasus pembacokan tersebut. "Kami akan selidiki kasus ini," tutur Lutfi.
MUSTHOFA BISRI