TEMPO.CO, Jayapura - Kepolisian Resor Aimas Kabupaten Sorong, Papua Barat menemukan bukti baru kasus rusuh Aimas, Sorong, setelah Olah Tempat Kejadian Perkara yang digelar, Rabu 15 Mei 2013. Polisi mendapati sejumlah alat tajam, panah dan baju loreng milik anggota Organisasi Papua Merdeka berpangkat Brigader Jenderal.
"Semua bukti baru akan di kumpulkan, ini menjadi alat bukti penting bahwa di Kabupaten Sorong ada pergerakan separatis atau Papua Merdeka," kata Kepala Kepolisian Resor Aimas Kabupaten Sorong, Papua Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi E. Sulpan Sik, Rabu 15 Mei 2013.
Ia mengatakan, dengan penemuan di rumah milik Isak Klaibin, Panglima OPM di Sorong Raya, jelas menunjukan terdapat aktivitas Organisasi Papua Merdeka. "Olah TKP ini untuk memperjelas apa yang selama ini ditanyakan masyarakat, dengan begitu tidak ada pertanyaan lagi bahwa kejadian kemarin berhadapan dengan warga sipil," ujarnya.
Rumah Isak Klaibin merupakan TKP kasus rusuh Sorong. Rumah beton dengan panjang sekitar 15 meter itu terdiri dari dua bagian. Bagian depan dari tembok beton dan bagian belakang dari papan. Tidak jauh dari kediaman Isak, terdapat sebuah makam baru, korban dari rusuh antara warga dan aparat. Nisan makam itu bertuliskan nama Thomas Blesia.
Polisi yang turun dengan senjata lengkap juga menyisir wilayah hutan di belakang rumah Isak. Kurang lebih 20 meter di belakang, agak menurun ke bawah, terdapat sebuah gubuk reyot. "Gubuk ini digunakan untuk kegiatan mereka (OPM), rapat atau diskusi," kata Kepala Unit Reserse Ekonomi Kepolisian Resor Aimas Kabupaten Sorong, Aiptu Mochtar Badarudin.
Ia juga menunjukan pistol rakitan buatan Isak Klaibin yang disita saat olah TKP tanggal 4 Mei 2013. "Ada juga ratusan amunisi, bendera Bintang Kejora, berbagai dokumen, kartu identitas OPM dan alat tajam," ucapnya.
Akbat rusuh Sorong, dua orang diduga ditembak, Abner Malagawak, 22 tahun, Thomas Blesia, 28, tewas. Sementara Salomina Klaibin, 37 tahun, yang meninggal, Selasa, 7 Mei 2013, sempat dirawat di rumah sakit diduga akibat luka tembak. "Kita kan ada SOP, jadi setelah kejadian itu, kita langsung memeriksa anggota, semua ini ditangani oleh Polres Sorong," kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigjen Polisi Paulus Waterpauw.
JERRY OMONA