TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengubah fungsi SMP Negeri 14 di Pasar Grosir Cililitan (PGC) Jatinegara, Jakarta Timur.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto, gedung itu digunakan tiga sekolah yakni, SD Negeri 03 Bali Mester, SMP Negeri 14, dan SMP Darul Mukminin. Setelah dilihat, ternyata bangunan itu sudah tak layak menjadi sekolah atau tempat belajar mengajar.
Di sekeliling sekolah pun banyak pedagang kaki lima. Wacana mengubah sekolah menjadi tempat menampung PKL ini, dikemukakan oleh Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
Taufik menjelaskan, SMP Negeri 14 itu tak memiliki banyak peminat. Hanya ada 12 kelas untuk ketiga jenjang kelas 7, 8, dan 9. "Lokasi sekolah dan bangunan fisiknya juga tidak pas untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar," ujar Taufik pada 13 Juli 2013.
Rencananya, siswa SMP 14 akan dilebur dengan SMP Negeri 62 di Rawa Bunga, Jatinegara. Tetapi gedung SMP harus lebih dulu direhabilitasi total dan dibangun menjadi tiga lantai. Saat ini SMP 62 memiliki 16 kelas sehingga bangunannya tak akan cukup jika ditambah siswa SMP 14.
Peleburan ini tidak permanen, pemerintah telah mengusulkan anggaran pembangunan SMP 14 di Utan Kayu dalam APBD-P 2013. "Pembangunannya direncanakan tahun depan dan rampung akhir 2014," katanya.
Sementara itu, siswa SD Negeri 03 Bali Mester akan dipindahkan ke SD Negeri 01 dan 02 Bali Mester dekat Polres Jakarta Timur. Tetapi kedua sekolah itu masih harus direhabilitasi total. Adapun pemerintah belum menemukan tempat pengganti untuk SMP Darul Mukminin.
Taufik mengatakan, lokasi sekolah baru untuk SMP 14 dan SD 03 Bali Mester masih bisa dijangkau oleh siswa. "Soalnya masih satu kecamatan, jadi jaraknya tidak akan terlalu jauh," ujar Taufik.
ANGGRITA DESYANI