TEMPO.CO, Cirebon - Harga daging sapi di pasar tradisional di Kabupaten Cirebon masih mengalami kenaikan. Bulog Cirebon belum mendapatkan penugasan untuk menjual daging sapi.
Berdasarkan pantauan di Pasar Pasalaran, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, saat ini harga daging sapi sudah mencapai Rp 110 ribu per kilogram. "Harga daging sudah naik sejak sebelum Ramadan," kata Samsuri, seorang pedagang daging di pasar tersebut. Kenaikannya berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogram. Saat ini harga daging sapi sudah mencapai Rp 110 ribu per kilogram.
Samsuri mengaku kenaikan harga sudah terjadi sejak dari rumah potong hewan. Di rumah potong, daging sapi dihargai Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram. Akibat tingginya harga daging, Samsuri mengaku sengaja mengurangi pembelian daging untuk dijual kembali.
"Sekarang paling saya hanya membeli 30 kilogram saja dari rumah potong hewan," kata dia. Padahal, biasanya dia bisa membeli antara 50 hingga 70 kilogram setiap harinya.
Samsuri mengaku sengaja mengurangi pembelian karena minat konsumen untuk membeli daging sudah berkurang. "Daripada rugi dan membusuk, lebih baik pembelian saya dikurangi saja," katanya.
Sementara di Pasar Jamblang, Kabupaten Cirebon, harga daging sapi dijual Rp 100 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya harga daging sapi berkisar antara Rp 75 ribu hingga Rp 85 ribu per kilogram. "Harga terakhir yaitu sebesar Rp 90 ribu per kilogram, tapi sekarang sudah menjadi Rp 100 ribu per kilogram," kata seorang pedagang sapi di pasar tersebut.
Dituturkan Marno, naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga berkurangnya stok daging sapi, membuat harga daging sapi saat ini tinggi. Pedagang pun mengkhawatirkan jika harga daging sapi akan terus naik menjelang H-7 Lebaran. "Padahal saat itu permintaan daging sapi biasanya tinggi," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon, Haki, mengaku akan melakukan pengamatan di lapangan untuk mengetahui kepastian naiknya harga daging sapi tersebut. "Naiknya harga daging dimungkinkan dua sebab," kata Haki. dua sebab itu menurutnya adalah akibat kenaikan harga BBM atau karena permainan pedagang atau tengkulak.
Sementara itu, Kepala Sub Bulog Divre Cirebon, Basirun, mengaku hingga kini mereka belum mendapatkan penugasan untuk melakukan penjualan daging impor. "Kemungkinan masih untuk wilayah Jakarta dahulu," katanya.
Berita Terpopuler:
LHI Akhirnya Akui Telepon Suswono Soal Daging
Investasi Ustadz Yusuf Mansur Dipermasalahkan
Taliban: Dear Malala, Ini Sebab Kami Membunuhmu
Dahlan: Bisnis Yusuf Mansur Sensitif
Pengamat: Prabowo Militer yang Jago Bicara, tapi..