TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemantau percakapan isu di media sosial, PoliticaWave, melansir pemberitaan tertinggi soal calon presiden 2014 di media social, seperti twitter, facebook, blog, dan kanal berita online selama enam bulan, awal Maret-Agustus, didominasi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
“Pembicaraan mengenai Jokowi mencapai 318.889.166 dari 3.994.528 percakapan di media sosial online, atau sekitar 60 persen," kata Yose ketika ditemui di konferensi pers, Selasa, 24 September 2013. Angka ini jauh meninggalkan tokoh lain, seperti Dahlan Iskan sebesar 296.768 (7 persen), Megawati Soekarnoputri 216.440 (5 persen) dan Hatta Rajasa 213.770 percakapan (5 persen).
Meskipun percakapan mengenai Jokowi tinggi, kata Yose, kebanyakan percakapan bersifat netral atau sebanyak 85 persen dari 318.889.166 percakapan. Sedangkan percakapan negatif sebanyak 2 persen dan positif ada 13 persen. Berita positifnya mengenai blusukan dan kinerja sebagai gubernur atau pemimpin fenomenal. Adapun berita negatifnya seperti efek Jokowi di pilkada yang menurun dan demo buruh alih daya.
"Justru yang percakapan banyak positifnya adalah Jusuf Kalla," kata Yose. Percakapan mengenai Jusuf Kalla, 63 persen bersifat netral, 35 persen positif dan hanya 2 persen negatif dari 94.765 percakapan. Jusuf dianggap positif ketika menolak konvensi Demokrat dan dianggap pencetus perdamaian di beberapa daerah. Sedangkan negatifnya karena dianggap tua sebagai calon presiden dan mendukung ujian nasional.
Ade Armando, tim sukses bakal calon presiden Gita Wirjawan, mengakui keunggulan dari Joko Widodo ini. "Jokowi susah dikalahkan, tapi dia belum tentu maju di pilpres," kata Ade. Sebagai tim sukses, Ade berterima kasih terhadap info ini sebab bermanfaat untuk menentukan strategi selanjutnya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Bima Arya Sugiarto juga mengakui keunggulan Jokowi. Menurut dia, kelebihan Jokowi bukan karena media darling tapi memang digemari oleh masyarakat. "Tak mungkin yang bukan intan jadi intan setelah digarap oleh tim jaringan sosial media," kata Bima. Dia mengatakan percakapan mengenai Jokowi karena memang kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu bertindak nyata.
SUNDARI
Terpopuler:
BBM Untuk Android Tak Jadi Dirilis Pekan Ini
Inilah Hasil Blusukan Indra Memburu Garuda Muda
'Jebret' Dikecam, Valentino: Itu Perhatian
Pengakuan Perwira Polisi Penerima Dana Labora
Ruhut Tantang Penentangnya di Komisi III