TEMPO.CO, Semarang - Penyelenggara diskusi bedah buku Tan Malaka masih bingung mencari tempat untuk mewujudkan berlangsungnya acara yang diagendakan digelar pada Senin malam, 17 Februari 2014. Para aktivis penyelenggara diskusi bedah buku Tan Malaka Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia Jilid IV itu kerepotan karena masih ada penolakan dari masyarakat.
“Kami akan jalan terus, masalah tempat sedang kami upayakan,” kata Yunantyo Adi, aktivis Komunitas Pegiat Sejarah (KPS) Semarang yang menjadi penyelenggara bedah buku Tan Malaka Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia Jilid IV, Senin, 17 Februari 2014.
Menurut dia, ada dua solusi tawaran tempat untuk menyelenggarakan acara yang menghadirkan Harry A. Poeze sebagai penulis buku langsung Tan Malaka itu. Pertama, di kampus, dan kedua, di rumah dinas gubernur.
Meski begitu ia belum bisa memastikan karena masih berkoordinasi dengan panitia dan pendukung acara, di antaranya Komunitas Pegiat Sejarah (KPS), Komunitas Hysteria dan aktivis Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang.
Sebelumnya agenda membedah pemikiran bapak republik itu ditentang oleh Pemuda Pancasila dan Front Pembela Islam (FPI). Namun, kedua organisasi massa tersebut berhasil diyakinkan setelah dialog dengan panitia. “Namun, sekarang malah ditolak warga sekitar sekretariat Hysteria,” kata Yunantyo. (Baca juga: Pemuda Pancasila Ancam Bubarkan Diskusi Tan Malaka)
Ia menilai agenda diskusi yang hendak digelar Jalan Stonen, Kelurahan Bendanngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, itu selalu ditentang. Yunantyo meminta agar aparat Kepolisian tetap mau menjaga meskipun kegiatan itu diterpa isu-isu miring.
Pada Jumat, 14 Februari 2014, warga RT 3 RW IV di sekitar Jalan Stonen, Kelurahan Bendanduwur, menolak adanya diskusi itu. “Kami menolak karena merujuk pada informasi-informasi dari media online,” kata Ketua RT 3 RIV Kelurahan Bendanduwur, Endah Soelistio.
Tanpa alasan jelas, Endah menilai penolakan diskusi bedah buku itu untuk menjaga ketertiban di wilayah pemukiman yang ia pimpin. “Kami dengan tegas menolak kegiatan itu di wilayah kami,” kata Endah lewat surat yang dikirim ke panitia.
EDI FAISOL
Berita lain:
Pemuda Pancasila Ancam Bubarkan Diskusi Tan Malaka
Makam Palsu Tan Malaka Muncul di Selopanggung
Digeruduk Ormas Islam, Diskusi Tan Malaka Bubar
Diskusi Tan Malaka di Kampus Berlangsung Lancar
Diskusi Buku Tan Malaka Diganggu Ormas di Surabaya