TEMPO.CO , Jakarta - Chief Executive Officer Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan mengatakan Bitcoin rawan digunakan oleh investor untuk kepentingan politik. Sedangkan konsep Bitcoin belum dipahami secara keseluruhan oleh otoritas terkait. Maka itu, Bitcoin Indonesia sebagai exchanger terbesar di Indonesia, kata Oscar, sangat senang jika pemerintah ingin bekerjasama. “Soalnya, ada peraturan yang perlu dibicarakan bersama,” katanya saat berkunjung ke kantor Tempo, beberapa waktu lalu. (Baca juga : AS Dakwa Pemilik Silk Road dengan Banyak Pasal)
Untuk bisa memasukkan peredaran Bitcoin dalam peraturan, kata Oscar, jika peredarannya sudah mencapai Rp 1 triliun per hari. Nilai tukar Bitcoin sangat fluktuatif dan berpengaruh secara global. Nilainya bahkan berubah per menit. “Ini karena pada dasarnya konsep Bitcoin berdasarkan supply and demand,” ujarnya.
Ketidakstabilan ini, Oscar mengatakan membuat Bitcoin belum bisa dijadikan mata uang. Namun pada suatu titik nantinya, yakni setelah semua negara menyatakan sikap, fluktuasi Bitcoin dapat diprediksi. Sebab selama ini, sejumlah pemberitaan miring seputar Bitcoin telah membuat para investor cemas dan panik. Sehingga mereka menahan investasinya dan mempengaruhi stabilitas harga Bitcoin. (Lihat juga : Ditangkap, Petinggi Bitcoin Didakwa Pencucian Uang)
Bitcoin Indonesia yang merupakan exchanger Bitcoin terbesar di Indonesia, kata Oscar, bisa menjadi patokan bahwa transaksi Bitcoin di Indonesia hanya sebesar 5 BTC per hari. Jadi, transaksi kira-kira sekitar Rp 35 juta sampai Rp 50 juta dalam sehari. (Berita terkait : BI: Penggunaan Bitcoin Melanggar Undang-undang)
Di Indonesia peningkatan transaksi baru terjadi pada 2 bulan terakhir. Ini karena masyarakat Indonesia cenderung terlambat kalau dibandingkan dengan negara lain. Menurut Oscar, Bitcoin baru populer di tanah air karena trennya sejak November lalu melonjak tajam bahkan sempat mencapai US$1.200 per BTC nya. Sehingga akhirnya menarik minat para investor di Indonesia.
APRILIANI GITA FITRIA
Terpopuler :
Kilang Terbakar dan Nasib Karier Karen Agustiawan
Anggaran Subsidi Pupuk Organik Batal Dicabut
Dampak Kelud, Penutupan Bandara Diperpanjang
Kasus Panen Mas, Ini Tip Hindari Investasi Bodong
Buka Data Bank untuk Pajak, Kemenkeu Gandeng OJK