TEMPO.CO, Kairo - Kandidat Presiden Mesir, Jenderal Abde Fattaah al-Sisi, bersumpah akan memberangus kelompok Ikhwanul Muslimin jika terpilih sebagai Presiden Mesir nanti. "Ya, saya akan menghabisi Ikhwanul Muslim jika saya jadi presiden," kata Sisi dalam satu wawancara khusus pertamanya dengan televisi swasta CBC dan ONTV di Kairo, Mesir, Senin, 5 Mei 2014.
Menurut Sisi, rakyat Mesir menolak rekonsiliasi dengan kelompok pendukung mantan Presiden Mesir Mohammad Mursi yang kemudian digulingkan lewat aksi demo besar yang didukung militer, Juni 2013.
Ikhwanul Muslimin dituding sebagai jaringan kelompok milisi bersenjata yang pernah dua kali berencana membunuh Sisi. "Dua upaya pembunuhan terhadap saya. Saya tidak takut," kata mantan kepala intelijen militer di masa pemerintahan Husni Mubarak seperti dilansir Reuters, Selasa, 6 Mei 2014.
Sisi memperkirakan dirinya akan memenangkan pemilihan presiden dengan mudah pada 26-27 Mei mendatang. Di putaran ini, ia berhadapan dengan satu-satunya kandidat, yakni Hamdeen Sabahi. Hamdeen adalah politikus aliran kiri yang ikut dalam pemilihan presiden pada 2012 yang dimenangkan oleh Mursi.
Kelompok Ikhwanul Muslimin merupakan organisasi gerakan Islam terbesar dan tertua di Mesir. Kelompok ini bertahan hidup dibawah tekanan kekuasaan militer yang diawali pada masa Presiden Gamal Abdel Nasser tahun 1954.
Di masa pemerintahan Mursi, Ikhwanul Muslim berkembang dengan cepat. Kelompok ini menembak mati sejumah anggota pasukan keamanan Mesir. Setelah Mursi jatuh dari kekuasaannya, pemerintahan militer Mesir menangkapi ribuan anggota dan pendukung Ikhwanul Muslimin. Ratusan pendukung Ikhwanul Muslimin tewas. Mursi pun dihadapkan ke pengadilan.
Pekan lalu, pengadilan Mesir menghukum mati pemimpin Ikwanul Muslimin dan ratusan pendukungnya.
AL AHRAM | REUTERS | MARIA RITA HASUGIAN
Terpopuler:
Bercinta di Toilet Pesawat, Gadis Inggris Ditahan
Wanita Cilacap Terjebak 30 Hari di Bandara Makau
Turis Cina Ogah Kunjungi Malaysia