TEMPO.CO, Dili - Timor Leste sedang diguncang krisis penegakan hukum. Penyebabnya adalah keputusan Perdana Menteri Xanana Gusmao mencabut visa lima hakim asal Portugal dan dua jaksa penuntut antikorupsi lainnya. Ketujuh penegak hukum itu kemudian diusir keluar dari Timor Leste dalam tempo 48 jam sejak pencabutan visa dilakukan.
Seperti diberitakan News.com.au, Kamis, 27 November 2014, Xanana dituding berupaya mempetieskan kasus korupsi yang diduga dilakukan sejumlah menteri seniornya.
Mantan pejuang kemerdekaan Timor Leste itu mengambil langkah di luar hukum setelah sidang parlemen membatalkan kontrak kerja bagi pekerja asing di lembaga penegakan hukum negara itu.
Hakim senior Timor Leste, Guilhermino De Silva, mengkritik resolusi parlemen yang dinilainya cacat hukum, menyusul Xanana mencabut visa para penegak hukum warga asing itu.
Menurut Presiden Asosiasi Pengacara Kawasan Utara Timor Leste Alistair Wyvill S.C., kasus korupsi yang sedang dalam proses persidangan itu melibatkan teman kerja terdekat Xanana, yakni Menteri Keuangan Emilia Pires. "Ini berpotensi sebagai tantangan terbesar terhadap stabilitas Timor Leste sejak 2006," kata Wyvill setelah bertemu dengan para penegak hukum di Dili.
Sebelumnya, Xanana menyatakan rasa kecewanya terhadap cara hakim menangani kasus manipulasi pajak yang melibatkan perusahaan minyak asing di ladang minyak Bayu-Undan.
Masalahnya, menurut Wyvill, dari hasil penelitiannya, tidak ada hakim asing yang menangani kasus pajak yang melibatkan perusahaan minyak asing itu.
NEWS.COM.AU | MARIA RITA
Baca juga:
Tokoh Time, Jokowi Bersaing dengan Suster Ebola
Kim Jong-un Sebut AS Kanibal
PBB Desak AS Selesaikan Masalah Rasisme
Menculik, ISIS Bisa Terima Rp 547 Miliar Setahun