Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Kokain Ternyata Bisa Terlacak di Sidik Jari

Editor

Grace gandhi

image-gnews
science.howstuffworks.com
science.howstuffworks.com
Iklan

TEMPO.CO , Surrey: Jejak kokain dalam tubuh manusia ternyata bisa dilacak melalui pemeriksaan sidik jari. Untuk pertama kalinya, menurut laporan yang dimuat di jurnal riset Analyst dari Royal Society of Chemistry, Inggris, metode tes sidik jari non-invasif ini bisa membedakan apakah seseorang sudah mengkonsumsi atau hanya menyentuh kokain.

Tim peneliti yang mengembangkan metode baru ini berasal dari University of Surrey, Netherlands Forensic Institute, The National Physical Laboratory, King's College London, dan Sheffield Hallam University. Mereka menggunakan teknik analisis kimia mass spectrometry untuk memeriksa sidik jari pasien yang menjalani perawatan kecanduan.

Para peneliti membandingkan pengujian sidik jari ini dengan pemeriksaan sampel liur yang biasa dilakukan terhadap pasien. Sidik jari mampu menunjukkan siapa saja yang sudah mengkonsumsi kokain. Saat seseorang menggunakan kokain, ada jejak benzoylecgonine dan methylecgonine yang terlacak dari sisa metabolisme tubuh.

"Indikator kimia itu juga muncul di residu sidik jari," kata Melanie Bailey, ilmuwan University of Surrey yang memimpin riset, seperti ditulis laman kampus akhir pekan lalu.

Metode pelacakan kokain merupakan pengembangan aplikasi pemeriksaan sidik jari Desorption Electrospray Ionisation (DESI). Para peneliti menyemprot larutan khusus ke lembaran perekam sidik jari untuk mengetahui keberadaan substansi kimia kokain. "DESI sudah dipakai untuk sejumlah aplikasi forensik namun belum ada yang menggunakannya untuk pemeriksaan penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang," kata Bailey.

Tes narkoba biasanya dikerjakan oleh rumah sakit dan badan penegak hukum seperti lembaga pemasyarakatan, kepolisian, hingga pengadilan. Tapi metode tes tradisional seperti tes darah dan urin ternyata punya batasan. Pemeriksaan darah membutuhkan tenaga medis terlatih dan tak nyaman bagi sebagian orang karena tubuhnya terpaksa dilukai. Ada pun tes urin biasanya terhalang oleh masalah privasi. Keaslian urin bisa diragukan karena hanya pasien sendiri yang memasukkannya ke wadah khusus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat cairan tubuh diperiksa, ada kemungkinan tercampur dengan material biologis lain. Darah dan urin yang diperiksa juga harus disimpan di tempat khusus. Selain itu, cairan tubuh yang sudah selesai diperiksa tak bisa dibuang sembarangan.

Pemeriksaan jejak kokain lewat residu sidik jari dinilai bisa mengatasi keterbatasan tes darah dan urin.Selain noninvasif dan lebih higienis ketimbang tes darah dan urin, menurut Bailey, hasil metode ini juga tak bisa dipalsukan. "Secara alami identitas subyek yang diperiksa sudah terekam dalam detail sidik jarinya," kata Bailey.

Saat ini pemeriksaan dan analisis masih dilakukan dalam laboratorium. Diperkirakan dalam satu dekade, berkat perkembangan teknologi yang pesat, ada alat tes yang lebih ringkas dan mudah dibawa para petugas penegak hukum.

"Teknologi saat ini masih terbatas, tapi ada sejumlah perusahaan yang mengembangkan minimatur spektrometer massa untuk memudahkan pemeriksaan," kata Bailey. "Tes ini akan membantu melindungi publik dan menyediakan tes yang lebih aman bagi para pengguna narkotika dan obat terlarang."

SCIENCEDAILY | RSC | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

18 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

23 hari lalu

Ilustrasi pria bertubuh tinggi dan pendek. shutterstock.com
Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

17 Maret 2024

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

17 Maret 2024

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

17 Maret 2024

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.