TEMPO.CO, Sidoarjo - Harga beras di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tiga pekan belakangan ini mengalami kenaikan. Pada tingkat pengecer, semua jenis beras rata-rata naik sekitar Rp 1.000 per kilogram.
"Semua jenis beras mulai naik Rp 1.000 sejak tiga minggu lalu. Yang tadinya Rp 9.000 kini menjadi Rp 10.000 per kilogram," kata Huda, 40 tahun, pedagang sembako di Pasar Larangan, Candi, Sidoarjo, Kamis, 10 September 2015.
Menurut Huda, naiknya harga beras karena pasokan di tingkat agen menurun. "Karena pasokan menurun, akhirnya sesama pedagang sembako berebut mendapatkan beras, sehingga harga beras naik Rp 1.000," ujarnya.
Pada tingkat agen, harga beras hanya naik Rp 50-100 per kilogram. "Naiknya enggak banyak-banyak. Tapi, kan, pedagang belinya enggak sedikit," tutur salah satu agen beras di Terminal Larangan yang tak mau disebutkan namanya.
Meski hanya naik Rp 50-100 per kilogram, kata dia, kenaikan beras selalu bertahap. Menurut dia, dalam sebulan, harga beras bisa naik sampai tiga kali. "Kalau naik Rp 100 sampai tiga kali, dalam sebulan kan lumayan juga bagi para pedagang," ucapnya.
Ia mengakui, beberapa bulan terakhir selama musim kemarau tahun ini, pasokan beras dari penyuplai berkurang. "Penyebabnya, ya, jelas paceklik. Banyak padi petani puso karena kekeringan," ujar pria yang mengaku mendapat pasokan beras dari wilayah Sidoarjo tersebut.
NUR HADI