TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian fosil biji persik menunjukkan buah itu sudah ada lebih dari 2,6 juta tahun lalu, jauh lebih tua dari asumsi sebelumnya menurut para periset, Sabtu, 5 Desember.
Delapan fosil biji persik yang ditemukan di Kunming, bagian barat daya Cina, berusia 2,6 juta tahun.
Fosil biji buah persik yang ditemukan sebelumnya berusia tidak lebih dari 10.000 tahun menurut Su Tao, ahli paleoekologi di Xishuangbanna Tropical Botanical Garden (XTBG) kepada kantor berita Xinhua.
Fosil-fosil biji persik itu juga memperkuat keyakinan bahwa persik berasal dari Cina. Pohon persik (Prunus persica) pernah diyakini berasal dari Persia, Asia Tengah, kata Su Tao.
Primata kemungkinan sudah mengkonsumsi persik sebelum manusia ada, menurut hasil penelitian bersama XTBG, University of Pennsylvania, Kunming Institute of Botany, Chinese Academy of Sciences, dan Kunming University of Science and Technology.
Selain itu, menurut Su Tao, fosil-fosil biji buah persik itu memberi para ilmuwan petunjuk mengenai lingkungan dan iklim 2,6 juta tahun lalu, yang bisa menjadi subyek penelitian lebih lanjut.
Hasil penelitian mengenai fosil biji persik yang pertama ditemukan pada 2010 itu disiarkan dalam jurnal Inggris, “Scientific Reports”, pada akhir November dengan judul "Persik Mendahului Manusia: Bukti Fosil dari Tiongkok Barat Daya."
ANTARA