TEMPO.CO, Jakarta - Membangun rumah kini menjadi lebih mudah. Dengan teknologi prefabrikasi, komponen rumah, mulai dinding, langit-langit, lantai, hingga atap, bisa dibuat di pabrik. Pekerja bangunan tinggal merakitnya menjadi sebuah rumah yang utuh. Bahkan saat ini ada pita perekat khusus yang menggantikan peran paku.
Rumah prefabrikasi--sebutan rumah ini--sudah banyak dipakai di negara-negara maju. Rumah model ini dapat dibangun dalam hitungan hari. Bandingkan dengan membangun rumah lewat cara biasa yang memakan waktu hingga berbulan-bulan.
Baca Juga:
Untuk merakit rumah prefabrikasi, hal pertama yang dilakukan oleh pekerja bangunan adalah menyiapkan struktur rangka dari kayu. Rangka, yang menjadi tempat menempelnya komponen-komponen rumah, adalah satu-satunya bagian yang dirakit menggunakan paku supaya kuat dan aman. Adapun bagian rumah lainnya--semuanya berbahan kayu--ditempelkan ke rangka dengan pita perekat ajaib.
Pita perekat yang sangat lengket ini dibuat oleh tim peneliti gabungan dari Fraunhofer Institute for Wood Research, Wilhelm-Klauditz-Institut, bersama Institute of Joining and Welding di Technische Universität Braunschweig di Jerman.
"Kami mengembangkan perekat adhesif yang mampu menggabungkan komponen rumah dengan kuat," kata Dr Andreas Zillessen, peneliti di Wilhelm-Klauditz-Institut, seperti dikutip Fraunhofer.
Penggunaan pita perekat adhesif membuat perencana dan pekerja bangunan lebih fleksibel dalam mendesain komponen rumah. Hanya saja, mereka harus mau sedikit repot. Sebelum ditempelkan dengan perekat adhesif, komponen rumah harus terlebih dulu dipanaskan hingga beberapa jam. Cara ini bertujuan membuka pori-pori kayu.
Proses selanjutnya adalah menyiapkan pita perekat adhesif. Rahasia utamanya berada di sini. Tidak seperti pita perekat biasa atau selotip, perekat adhesif memiliki "sistem pemanas" sendiri, yang berupa strip logam berlapis lem khusus di kedua sisinya. Jika ingin merekatkan dua potongan kayu, pekerja bangunan cukup menempelkan pita perekat pada salah satu kayu, merekatkannya dengan kayu lain, lalu mengaliri pita perekat dengan arus listrik melalui strip logam.
Ketika strip logam memanas, lem khusus di dua sisinya akan meleleh. Lem yang meleleh itu akan masuk dan meresap ke pori-pori kayu yang tadi dipanaskan. Begitu mendingin, lem khusus itu akan mengikat kayu secara kuat.
"Saat ini perekatan dan penggabungan komponen rumah butuh sekitar satu menit. Namun, dalam jangka panjang, kami ingin mempercepat proses ini," ujar Zillessen.
Tantangan bagi tim peneliti tidak hanya soal menemukan perekat ideal dan strip logam yang paling cocok. Mereka juga harus mampu mengoptimalkan interaksi dari komponen rumah berbahan kayu dengan logam. "Pita perekat harus kuat dan tahan lama karena dirancang untuk menempelkan berbagai bahan bangunan," kata Zillessen.
Tim peneliti kini sedang menguji beberapa macam pita perekat dan strip logam. Mereka telah menemukan bahan perekat yang paling lengket. Adapun soal strip logam, mereka masih terus menyempurnakannya.
Menurut Zillessen, kuningan sejauh ini terbukti menjadi bahan yang ampuh. Namun mereka masih menguji coba stainless steel dan aluminium sebagai alternatif. "Kami sudah mampu menunjukkan bahwa teknologi perekat ini bekerja dengan baik," ucapnya. Tim ilmuwan berencana menguji pita perekat dalam aplikasi praktis dengan perusahaan Jerman, Schworer.
FRAUNHOFER | SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB