TEMPO.CO, Padang - Banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin lalu, membuat sejumlah infrastruktur rusak. Ribuan warga di wilayah itu terisolasi.
"Ada dua daerah yang terisolasi di Kabupaten Solok Selatan," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat Zulfiatno, Rabu, 10 Februari 2016.
Di Nagari Buluh Kasok, putusnya jembatan yang menjadi satu-satunya akses masyarakat setempat membuat sekitar 300 warga terisolasi. Di Sungai Duo, sekitar seribu warga terisolasi akibat adanya pergeseran sungai yang mengakibatkan akses mereka terputus.
"Untuk sementara, mereka menggunakan perahu karet untuk keluar wilayahnya," ucapnya.
Namun, tutur Zulfiatno, tim terus menyuplai logistik ke daerah tersebut dengan menggunakan perahu karet.
Kini tim evakuasi gabungan berupaya membuat jembatan darurat. Sebab, masyarakat membutuhkan akses untuk mobilisasi. "Kita berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk memprioritaskan akses ini," katanya.
Tingginya curah hujan di Sumatera Barat menyebabkan terjadinya banjir dan longsor di sepuluh kabupaten dan kota. Yang terparah terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok Selatan.
Di Jorong Taratak Tinggi, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, enam orang tertimbun longsor. Lima di antaranya ditemukan tewas. Sedangkan seorang lagi masih dalam pencarian.
Hujan juga menyebabkan jalan negara di kawasan Liki yang menghubungkan Solok Selatan dengan Kerinci, Jambi, terputus. Jalan sepanjang 35,5 kilometer itu mengalami terban atau gempa runtuhan akibat longsor.
ANDRI EL FARUQI