TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tim pengembang aplikasi Iran yang tidak dikenali telah menawarkan solusi untuk membantu orang muda Iran yang mencintai fashion agar mampu menghindar dari pantauan polisi moral di negara itu. Para polisi moral tersebut dalam bahasa Persia disebut Ershad.
Sebagaimana dikutip dari laman BBC, Rabu, 10 Februari 2016, Ershad identik dengan sebuah van, beberapa pria berjanggut, serta satu atau dua wanita dengan cadar hitam, dikerahkan di kota-kota di seluruh Iran dan muncul tanpa pemberitahuan.
Personel Ershad memiliki kekuasaan yang sangat luas, mulai mengeluarkan peringatan hingga memaksa orang yang mereka anggap melanggar kode perilaku Islam Iran, untuk membuat pernyataan tertulis berjanji tidak pernah melakukannya lagi, membayar denda, bahkan menuntut pelaku.
Solusi berupa aplikasi telepon seluler yang baru diluncurkan itu disebut "Gershad", mungkin berarti “hindari Ershad”, akan mengingatkan pengguna pada pos-pos pemeriksaan dan membantu mereka menghindari Ershad dengan memilih rute yang berbeda.
Data dan informasi di aplikasi bersumber dari para pengguna sendiri. Jika seorang pengguna menunjukkan lokasi sebuah van Ershad pada peta dan di saat yang bersamaan banyak pengguna lain ikut menunjukkan titik yang sama, peringatan akan muncul pada peta untuk pengguna lain. Ketika jumlahnya menurun, peringatan akan hilang secara bertahap dari peta.
Dalam sebuah pernyataan pada halaman web mereka, pengembang aplikasi mengungkapkan motif mengembangkan aplikasi. "Mengapa kita harus membatasi hak kita yang paling nyata, yakni hak untuk memakai apa yang kita inginkan? Jaringan dan situs media sosial penuh rekaman dan foto wanita-wanita tidak bersalah yang telah dipukuli dan diseret oleh agen patroli Ershad," kata pengembang.
"Polisi harus memberikan keamanan bagi warga, bukan menakut-nakuti. Kami mencari solusi untuk menemukan cara praktis menahan volume ketidakadilan, memulihkan bagian dari kebebasan kita."
Aplikasi ini dengan cepat menjadi topik hangat di media sosial Iran. Pengguna sebagian besar menyambutnya sebagai cara inovatif untuk menghindari pertemuan yang berpotensi tidak menyenangkan dengan wali kebajikan nasional. "Ini luar biasa," kata salah seorang pengguna.
Yang lain memposting: "Ini adalah ide yang baik dan menarik. Saya hanya berharap bahwa tingkat keamanannya juga tinggi sehingga tidak ada yang bisa melacak orang yang melaporkan lokasi Ershad."
Menurut desainer Gershad, pada 2014 saja, sekitar 3 juta orang diberikan peringatan resmi, 18 ribu dituntut, dan lebih dari 200 ribu dipaksa menulis janji formal pertobatan.
Kisaran pelanggaran yang berhubungan dengan patroli Ershad sangat luas. Dari memakai terlalu banyak make-up di depan umum sampai memakai terlalu sedikit hijab atau tutup kepala bagi perempuan, atau gaya rambut yang dipengaruhi Barat sampai pakaian trendi untuk pria.
Juga, jika Anda tertangkap berjalan dengan teman lawan jenis Anda, Anda akan dihentikan, diinterogasi, dan dituntut karena hal itu adalah pelanggaran lain dari kode etik Islam etik.
Jadi, jika aplikasi benar-benar bekerja, Gershad akan menjadi penyelamat bagi meningkatnya jumlah anak muda Iran yang menemukan jati diri mereka.
BBC.COM | MECHOS DE LAROCHA