TEMPO.CO, Jakarta - Pernah sangat ingin makan sesuatu tanpa bisa ditahan? Kita biasa menyebutnya sebagai mengidam. Kepercayaan populer yang selama ini beredar, mengidam adalah hasil dari kekurangan salah satu nutrisi penting tubuh. Misalnya, mengidam coklat sering dikaitkan dengan rendahnya tingkat magnesium.
"Namun sangat sedikit bukti ilmiah yang membuktikan mengidam makanan terkait dengan kekurangan gizi," kata Sharon Palmer, penulis The Plant-Powered Life. "Dan jika mengidam makanan yang berhubungan dengan sesuatu yang Anda butuhkan, maka mengapa tidak ada yang mengidam apel atau makanan sehat lainnya dan sebaliknya selalu makanan yang kaya lemak, karbohidrat, dan gula?"
Palmer meminta untuk mencermati tubuh jika mengidam beberapa jenis bahan makanan. Karena menurutnya, bisa jadi tubuh bermasalah. Berikut ini tiga jenis ngidam yang harus diwaspadai:
Mengidam: air
Bisa jadi: diabetes
Haus yang berlebihan merupakan gejala awal dari diabetes. Lebih-lebih lagi, jika disertai buang air kecil yang berlebihan. Jika Anda memiliki diabetes, gula tambahan menumpuk dalam darah, dan ginjal Anda harus bekerja ekstra keras untuk menyaring dan menyerap gula itu. Tapi kadang-kadang tak semua terolah sehingga turut larut dalam air seni. Hal inilah yang membuat Anda merasa haus berlebihan.
Mengidam: garam
Bisa jadi: penyakit Addison
Penyakit Addison adalah kondisi di mana kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup hormon. Padahal, hormon yang dihasilkan cukup penting, termasuk kortisol, yang membantu respons tubuh terhadap stres, dan aldosteron, yang menjaga tekanan darah seimbang. Jika tidak diobati, penyakit Addison dapat membuat tekanan darah turun dengan sangat ekstrem. Segera konsultasikan dengan dokter, terutama jika Anda juga mengalami gejala-gejala lain penyakit ini.
Mengidam: es
Bisa jadi: Kekurangan zat besi
Keinginan untuk mengonsumsi sesuatu yang tak ada nilai gizinya -- es, kertas, tanah liat dan lainnya -- adalah fenomena yang dikenal di dunia ilmiah sebagai pica. Dan meskipun keinginan ini tidak benar-benar dipahami oleh para ilmuwan, beberapa penelitian menghubungkan keinginan itu dengan kekurangan pasokan zat besi. Satu penelitian yang dilakukan Medical Hypotheses menunjukkan bahwa mengunyah es meningkatkan aliran darah ke otak dan memerangi kelesuan yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.
INDAH P | FOX NEWS