TEMPO.CO, Yogyakarta - Ribuan kendaraan mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, hingga truk mulai memadati jalanan di Jalur Pantura, Brebes, Rabu sore, 4 Mei 2016. Kendaraan didominasi mobil pribadi berpelat B.
Dari pantauan Tempo, ribuan kendaraan itu memadati jalanan di perbatasan Tegal-Brebes, Pusat Kota Brebes. Polisi juga sudah memasang rambu-rambu berupa barikade yang terbuat dari bambu yang diikat tali di sekitar Alun-alun Brebes. Sejumlah aparat kepolisian juga mulai berjaga-jaga di sudut dan persimpangan jalan.
Kepala Unit Patroli Kepolisian Resor Brebes Suroto mengatakan peningkatan arus lalu lintas di Pantura mencapai 10 persen. Kendaraan mayoritas berasal dari Jakarta menuju kota-kota di Jawa Tengah.
Untuk mengatasi kemacetan, kepolisian juga memberlakukan sistem lawan arus. Pola itu diterapkan di tiga titik di jalur Pantura barat. Kepala Satuan Lalu Lintas Arfan Zulkhan Sipayung mengatakan rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan di Alun-alun Brebes, Pasar Bulakamba, dan Pejagan. "Di titik tersebut rawan macet," katanya, Rabu, 4 Mei 2016.
Satu lajur sebelah selatan dari arah Semarang ditutup untuk kendaraan jalur dari Jakarta. Sistem lawan arus tersebut diberlakukan mulai malam ini.
Menurut Arfan, puncak arus mudik diprediksi berlangsung nanti malam sampai besok pagi. Sebab, para pemudik berangkat dari Jakarta Rabu sore, selepas pulang kerja. Kepolisian Resor Brebes memberlakukan sistem lawan arus untuk mengatasi kemacetan. Pola itu diterapkan di tiga titik di jalur Pantura barat.
Arfan mengatakan rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan di Alun-alun Brebes, Pasar Bulakamba, dan Pejagan. "Di titik tersebut rawan macet," katanya, Rabu, 4 Mei 2016. Satu lajur sebelah selatan dari arah Semarang ditutup untuk kendaraan jalur dari Jakarta. Sistem lawan arus tersebut diberlakukan mulai malam ini.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ