TEMPO.CO, Jakarta - Data kurs tengah Bank Indonesia menyebutkan nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 25 Mei 2016, ditutup pada level 13.671 per dolar Amerika Serikat. Angka tersebut melemah 65 poin dari posisi 13.606 per dolar Amerika pada perdagangan kemarin.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menyatakan pelemahan kurs rupiah saat ini karena belum ada sentimen positif bagi mata uang tersebut. “Kecenderungan pelaku pasar masih wait and see,” ucapnya saat dihubungi, Rabu.
Melemahnya kurs rupiah ini berbarengan dengan jebloknya sejumlah mata uang di Asia. Reza mengatakan sudah sejak semalam pergerakan mata uang Asia cenderung melemah dalam perdagangan.
Reza menduga pelemahan kurs tersebut mencerminkan kekhawatiran pelaku pasar akan wacana kenaikan tingkat suku bunga The Fed, bank sentral Amerika, pada Juni mendatang. “Setiap ada berita selalu dikaitkan dengan dolar Amerika,” ujarnya.
Adapun pergerakan rupiah masih terus fluktuatif. Sejak awal Mei hingga kini, kurs rupiah terhadap dolar Amerika terus melemah. Dari awal sampai pertengahan Mei, kurs rupiah tercatat 13.246-13.319 per dolar Amerika. Barulah pada 19 Mei, rupiah melemah menjadi 13.467 per dolar Amerika. Hingga kini, rupiah terus melaju negatif.
BAGUS PRASETIYO