TEMPO.CO, Bogor - Polisi menangkap seorang pemuda yang menjadi tersangka pembunuh pasangan gaynya. Pemuda berinisial DN, 26 tahun, itu dibekuk di rumahnya di Kampung Gardu Timbangan, Desa Parakanjaya, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, setelah menjadi buron selama sebulan lebih.
"Setelah membunuh korban, DN sering berpindah-pindah tempat tinggal," kata Kepala Kepolisian Sektor Tanahsareal Komisaris Wasino, Selasa, 31 Mei 2016.
Pembunuhan yang dilakukan DN itu terjadi pada 18 April 2016 di Kelurahan Cibadak, Tanahsareal, Kota Bogor. Korbannya adalah Solihin alias Rian, 32 tahun, pegawai sebuah kantor notaris.
Wasino mengatakan pembunuhan terjadi karena DN kesal kepada Solihin lantaran telah dicaci maki. "Sebelumnya tersangka mengutarakan ingin hidup sebagai lelaki normal, punya anak dan istri," katanya. Solihin justru marah dan mengatakan DN sudah tidak bisa berubah karena sudah ditakdirkan menjadi homoseksual.
DN tersinggung oleh ucapan itu. Dia meraih palu yang tergeletak di meja dan memukul kepala Solihin. "Korban sempat bangun untuk mengambil pisau di dapur, tapi tersangka langsung membenturkan kepala korban ke tembok," ucap Wasino.
Tersangka kemudian mengambil pisau di dapur lalu menusukkannya ke leher, perut, pinggang, dan kepala korban hingga tewas. Selanjutnya DN menyiram tubuh korban dengan bensin, yang diambil dari tangki sepeda motor, dan membakarnya.
"Tersangka pergi menggunakan sepeda motor korban. DN juga membawa dompet, telepon genggam milik korban, dan membuangnya ke sungai," ujarnya.
M SIDIK PERMANA
