TEMPO.CO, Jakarta - Pemain bintang Barcelona, Lionel Messi, akan menjalani sidang atas tuduhan penggelapan pajak di Spanyol sebesar € 4,1 juta atau £ 3 juta. Nilai ini setara Rp 59 miliar.
Pemain tim nasional Argentina itu bersama ayahnya, Jorge Horacio Messi, diduga menyembunyikan dana senilai € 10,1 juta yang diperoleh hak citra dari 2007 hingga 2009 di negara bebas pajak (tax haven) di Belize dan Uruguay. Keduanya menyangkal telah melakukan kesalahan tersebut.
Lembaga perpajakan Spanyol menuntut pembayaran senilai € 4,1 juta. Messi dan ayahnya juga terancam hukuman 22,5 bulan. Sidang diperkirakan akan berlangsung tiga hari ke depan. Messi diharapkan memberikan kesaksian pada Kamis, 2 Juni 2016.
Pemenang lima kali FIFA Ballon d'Or tersebut menegaskan selama ini ia tidak mengetahui transaksi keuangannya. Transaksi keuangan dilakukan ayahnya. "Satu-satunya hal yang anak saya lakukan adalah bermain sepak bola," kata Jorge.
Ditanya hakim dalam sidang pada 2013, Messi mengatakan, "Saya menandatangani kontrak, tapi saya tidak pernah melihat kontrak-kontrak itu. Saya tidak tahu apa yang saya tanda tangani. Saya percayakan kepada ayah saya. Saya melakukan apa yang dia beritahukan. Saya hanya melihat ringkasan pada akhir tahun untuk melihat apa yang telah saya buat."
Messi bukan satu-satunya pemain Barca yang terlibat sengketa dengan lembaga perpajakan. Pada Maret, sebuah pengadilan di Rio de Janeiro memerintahkan rekan setim asal Brasil, Neymar Jr, membayar denda US$ 52 juta. Awal 2016, bek Barcelona Javier Mascherano didenda hampir € 800 ribu dan menerima hukuman percobaan satu tahun hukuman atas penipuan pajak.
THE GUARDIAN | ARKHELAUS W.
