TEMPO.CO, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyiapkan dana Rp 74 miliar untuk keperluan pariwisata. Semuanya digunakan untuk mendukung pembenahan fasilitas destinasi, kegiatan promosi, dan berbagai kepentingan pemberdayaan pelaku pariwisata di daerah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Moh. Faozal mengatakan pembenahan sarana dan prasarana diperlukan untuk keperluan representatif destinasi. “Padahal ini semua kewenangan daerah, tapi semuanya dilanggar demi citra positif destinasi,” katanya, Senin, 6 Juni 2016.
Bahkan sebanyak 24 orang tenaga honor direkrut untuk menjaga kebersihan di Taman Narmada, Senaru di lembah Rinjani, kawasan wisata Senggigi, Desa Tradisional Sade, Pelabuhan Bangsal, dan Pantai Kuta, serta pos keamanan di Pantai Blongsong Mawun. Lampu penerangan jalan pun disediakan setiap 50 meter dari Lombok International Airport hingga Pantai Kuta. Pemprov Nusa Tenggara Barat juga membangun 20 kios lokal dan menata lanskap Gili Trawangan dengan dana sebanyak Rp 1,2 miliar.
Dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana, berbagai destinasi se-Nusa Tenggara Barat juga dibenahi. Sebut saja, penguatan destinasi di lembah Rinjani Sembalun, Kabupaten Lombok Timur yang menghabiskan dana Rp 200 juta, penyediaan shelter dan bak sampah senilai Rp 150 juta di Taman Wisata Aik Bukak, shelter pendakian di Doro Ncanga Dompu Rp 200 juta, dan jalur pendakian di Piong Sanggar, Kabupaten Bima sebesar Rp 400 juta. Kemudian pembenahan di Taman Suranadi, Kabupaten Lombok Barat senilai Rp 200 juta, penyediaan jalan selebar tiga meter dan taman gantung, serta dermaga 300 meter di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara Rp 1,095 miliar, juga shelter dan dermaga di Gili Air Kabupaten Lombok Utara Rp 500 juta.
Untuk kepentingan wisatawan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat juga menyewa lokasi untuk Tourism Information Center di area Lombok International Airport. Lokasi itu akan dijadikan tempat transit kelompok wisatawan yang baru datang. Juga ada tim kesenian yang disiapkan setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Kepala Perwakilan Emirates Indonesia Sathish Sethi didampingi Asisten Deputi Mancanegara untuk kawasan Timur Tengah Kementerian Pariwisata Nia Niscaya menemui Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi. “Inti MOU tersebut adalah untuk mempromosikan Indonesia ke dunia dan di dalamnya Emirates membuka jalur,” ucap Nia Niscaya, Senin, 6 Juni 2016.
Emirates Airlines diajak membuka rute ke Lombok. Sebab, Dubai adalah international hub yang mampu mengangkut wisatawan ke lebih dari 45 negara. Menurut Nia, yang juga didampingi anggota Tim Khusus Kelompok Kerja Percepatan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata RI Taufan Rahmadi, pihak Emirates akan melakukan survei ke beberapa tempat, termasuk di daerah wisata potensial, seperti Mandalika Resort.
“Dari sisi destinasi, Lombok sudah kuat. Lombok ini punya pangsa pasar yang besar bagi dunia. Kami ingin mempromosikan itu ke dunia,” ucap Nia.
SUPRIYANTHO KHAFID