TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bisnis PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) Anthoni Morris memperkirakan selama bulan Ramadan akan terjadi lonjakan penggunaan anjungan tunai mandiri (ATM) dibandingkan hari biasa. "Kan THR (dibagikan) waktu Ramadan, itu pasti berpengaruh ke traffic. Kalau dari bulan puasa, penggunaan meningkat 30-40 persen," katanya di Hotel Indonesia Kempinski, Kamis, 9 Juni 2016.
Artajasa merupakan perusahaan di Indonesia yang bergerak pada bidang jasa layanan transaksi elektronik. Salah satu layanan utamanya yang dikenal publik adalah ATM Bersama.
Anthoni menjelaskan, sudah menjadi tradisi pada setiap perayaan hari raya, seperti Idul Fitri, akan terjadi lonjakan traffic penggunaan ATM. Karena itu, saat ini Artajasa melakukan persiapan menjelang Lebaran, di antaranya mengecek kapasitas mesin ATM untuk memastikan tidak terjadi gangguan saat dipakai bertransaksi.
"Kami selalu siaplah. Pertama dalam arti kapasitas mesin. Kami jauh hari telah mempersiapkan. Waktu yang tersiksa masih sangat longgar," ujar Anthoni.
Selain itu, Artajasa rutin berkoordinasi dengan bank-bank yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama untuk mengantisipasi terjadinya gangguan transaksi. "Terkait dengan bank pelanggan kami, bagaimana koneksi dan jaringan dan lain-lain, apa lancar atau tidak, lalu bagaimana menghadapi tekanan (penggunaan ATM) yang tinggi," tutur Anthoni.
Hingga saat ini, Artajasa telah bekerja sama dalam bentuk jaringan ATM Bersama dengan 87 unit bank di seluruh Indonesia, termasuk di dalamnya bank besar BUMN, seperti BRI, BNI, dan Mandiri. Adapun rata-rata untuk transaksi harian menggunakan ATM bisa mencapai Rp 30-40 juta per hari.
Selain menyediakan layanan jaringan ATM bersama, Artajasa juga menyediakan jasa layanan lain, di antaranya Online Payment Services, Application Service Provider, Mobile Banking Provider, dan Bank Delivery Channel Services.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI