TEMPO.CO, Marseille - Dua penggemar tim kesebelasan Inggris, Alexander Booth, 20 tahun, dan Ian Hepworth (41), akhirnya dipenjara di Marseille, Prancis. Keduanya ditangkap karena berbuat rusuh seusai menyaksikan pertandingan Inggris melawan Rusia dalam ajang Piala Eropa 2016 di distrik Vieux Port-Marseille, yang digelar pada Sabtu lalu.
Booth, pria yang berprofesi sebagai koki, itu dijatuhi hukuman penjara dua bulan. Ian Hepworth dijatuhi hukuman lebih berat, tiga bulan kurungan. Selain dihukum kurungan, keduanya dilarang mengunjungi Prancis selama dua tahun.
Di pengadilan, Hepworth mengaku telah melempar botol bir. "Pekerjaan saya membantu orang. Saya telah melakukan hal bodoh," ujar Hepworth seperti dikutip dari Channelnewsasia.com pada Selasa, 14 Juni 2016.
Booth juga mengaku melemparkan gelas bir plastik dan menyerang polisi. Jaksa mengatakan Booth telah melemparkan gelas itu ke bagian kaki polisi. "Saya meminta maaf kepada rakyat dan polisi Marseille. Saya berada di tempat dan waktu yang salah," kata Booth.
Selain dua fan asal Inggris, David Palmeri, 29 tahun, warga Prancis, dihukum 12 bulan, dengan masa penangguhan 12 bulan, akibat meninju dan memukul tiga orang, serta mencuri pakaian tim Inggris. Sebanyak empat warga Inggris, seorang Austria dan dua warga Prancis juga diadili pada Senin kemarin. Dan satu orang warga Inggris masih terbaring lemah dengan kondisi kritis akibat kepalanya diduga dipukuli dengan batang besi.
Polisi belum mengidentifikasi semua pelaku penyerangan. Namun Brice Robin, jaksa Marseille, mengatakan ada 150 orang warga Rusia yang disinyalir telah berlatih berbuat onar dalam kerusuhan yang terjadi di Marseille. "Mereka telah disiapkan untuk bergerak cepat dalam melakukan tindakan kekerasan. Mereka juga berhasil mengelabui polisi saat memasuki Prancis," ujar Brice.
Ketegangan memuncak saat Inggris melawan Rusia pada Sabtu lalu dengan kedudukan skor akhir imbang 1-1. Fan Rusia menyerbu bagian stadion yang ditempati para pendukung Inggris, lalu kedua pihak mulai saling menyerang. UEFA pun telah memperingatkan Rusia dan Inggris bahwa mereka bisa ditendang keluar dari turnamen jika pendukung mereka berbuat onar.
CHANNELNEWSASIA | DESTRIANITA