TEMPO.CO, Beijing - Xiaomi merek ponsel asal Cina tergeser dari posisi lima besar produsen ponsel. Pergeseran Xiaomi ini dilakukan oleh dua merek ponsel Cina Oppo dan Vivo.
Oppo dan Vivo berhasil menggeser posisi Xiaomi berkat mengutamakan penjualan secara offline. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang dilakukan Xiaomi, yaitu penjualan online, seperti dilansir Gizmochina.com, Senin 11 Juli 2016.
Xiaomi selalu menjual perangkatnya secara online dengan melakukan penjualan kilat. Xiaomi juga harus berurusan dengan masalah pasokan setiap kali melakukan penjualan secara online.
CEO Xiaomi Lei Jun mengatakan Xiaomi berencana untuk membangun toko-toko fisik di kota-kota besar dan telah memiliki solusi untuk mengatasi peningkatan pasokan. Beberapa kendala berjualan online yang kerap ditemui tersebut kabarnya tidak akan terulang kembali di tahun-tahun mendatang.
Perusahaannya akan membangun lebih dari 1.000 toko fisik dalam beberapa tahun kedepan. Toko milik Xiaomi juga disebutkan akan berukuran 250 meter persegi.
Perusahaan menargetkan toko-toko fisik ini akan mampu menghasilkan pendapatan hingga 50 juta Yuan atau sekitar Rp 97 miliar dalam sehari, sebagaimana toko fisik saat ini mampu menghasilkan pendapatan sebanyak 1,43 juta Yuan dalam sehari.
Selain membuat ponsel, Xiaomi juga memproduksi perangkat elektronik lain seperti Televisi, Drone, Pembersih udara, Rice Cooker, Speaker Bluetooth, Skuter pintar hingga Sepeda pintar. Lei Jun menyampaikan toko fisik Xiaomi nantinya akan memiliki 50 hingga 100 jenis produk milik Xiaomi.
Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan toko fisik Xiaomi akan turut menjual beberapa produk yang relatif tidak dikenal untuk turut dijual di toko fisik.
GIZMOCHINA | MAYA NAWANGWULAN