Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pizza Andaliman, Gaya Italia untuk Lidah Batak

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Pizza Andaliman. TEMPO/Tika Primandari
Pizza Andaliman. TEMPO/Tika Primandari
Iklan

TEMPO.CO, Medan - Tiada yang aneh dari tampilan pizza itu. Bentuknya sama-sama bulat. Lalu ada tomat, daging, sosis, jamur, dan keju yang juga menjadi topping. Namun, saat potongan pertama dikunyah, rasa pedas yang khas menyesap dalam mulut. Ini berbeda dengan pizza lainnya.

Ini memang bukan sembarang pizza. Makanan asal Italia ini dimodifikasi sedemikian rupa oleh Sebastian Hutabarat, pemilik Pizza Andaliman Café agar cocok di lidah orang Batak. Kuncinya ada pada bahan bernama andaliman.

Wujud andaliman mirip merica. Rasanya pun tak jauh beda. Hanya, andaliman lebih getir dan kuat meski tidak sepedas cabai. Bumbu andaliman kerap digunakan untuk menaburi hampir semua makanan di Sumatera Utara sehingga sering disebut merica Batak. “Andaliman adalah alasan mengapa orang Batak keras dan berapi-api kalau bicara,” ujar Sebastian.

Pizza ala Sebastian ini disajikan dengan tiga macam saus, yakni saus sambal, saus mayo, dan saus andaliman. Ketiganya olahan sendiri. “Saya juga minta saran ke pengunjung, bahan apa yang cocok dijadikan topping,” ujar Sebastian. Alhasil, selain bahan yang biasa, tak usah kaget jika Anda menemukan ikan teri pada topping Pizza Andaliman. “Ini Italian style, Batak taste, he-he-he....”

Kisah Pizza Andaliman dimulai pada akhir 2014. Ketika itu, Sebastian menghadiri jamuan Natal di Desa Silimalombu, Kabupaten Samosir. Di sana, dia disuguhi roti buatan Thomas Heinle, lelaki asal Jerman yang tinggal di Silimalombu setelah menikahi nelayan setempat, Ratnauli Gultom. Dia kesengsem. Sebastian pun langsung minta diajari Thomas membuat roti. Namun dia malah diajari bikin pizza. “Bahan-bahan yang digunakan Thomas, seperti cabai, tomat, dan jamur, diambil dari kebun sendiri,” ucap Sebastian.

Setelah paham cara membuat pizza, muncul ide Sebastian menambahkan andaliman sebagai saus. Ide itu disambut hangat Thomas yang ikut ke Balige. Tanggal 13 Januari 2015 adalah tanggal bersejarah bagi Sebastian. Itulah saat dia dan Thomas pertama kali menjual Pizza Andaliman. Sebelum Pizza Andaliman, Sebastian sudah beberapa kali membuka usaha kafe, namun berkali juga tak berhasil.

Pizza Andaliman Café terletak di Balige, Toba Samosir, Sangkar Ni Huta. Restoran ini terletak di tepi Danau Toba dan hanya 30 menit dari Bandara Silangit. Letaknya yang strategis membuat kafe Sebastian sering disinggahi pelancong. “Social media juga bikin kami cepat dikenal karena orang-orang penasaran ingin coba,” ujarnya.

Saat libur Lebaran lalu, Sebastian mendapat untung besar. Omzet Pizza Andaliman Café melonjak empat kali lipat. “Biasanya sehari Rp 1 juta, tapi kemarin sehari bisa sampai Rp 4 juta dan sepekan dapat Rp 21 juta,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harga yang ditawarkan Pizza Andaliman Café cukup ramah di kantong. Sebastian membanderol antara Rp 7.000–60.000 dengan variasi ukuran dan topping. Apabila Anda tak terlalu menyukai pizza, masih ada spaghetti, nanas scrumble, banana ball, dan brownies kukus sebagai alternatif hidangan.

Menurut seorang pengunjung, Elenarina Tiarmauli Gultom, 28 tahun, rasa Pizza Andaliman sangat khas. “Saya juga cocok dengan ukurannya yang beragam. Yang ukuran kecil, pas untuk saya,” kata Ellen—panggilan perempuan yang bekerja sebagai sales representative sebuah maskapai penerbangan di Bandara Silangit ini.

Pengunjung lainnya, Royandi, 26 tahun, asal Medan, mengatakan Pizza Andaliman adalah tempat yang wajib ia datangi jika berkunjung ke Balige. “Rasanya bikin bergetar, makanya wajib ke sini kalau lagi lewat Balige,” ujarnya.

Selain Pizza Andaliman, restoran ini menyajikan wine mangga yang dicampur es krim. Rasa asam wine dan serat mangga yang masih bisa dirasakan ternyata cocok ketika dipadukan dengan manisnya es krim tiga rasa, vanilla, cokelat, dan stroberi. Ide mencampur wine mangga dengan es krim berawal dari coba-coba. “Saya berpikir mungkin kalau dimodifikasi lagi akan lebih banyak yang beli. Akhirnya saya coba pakai es krim, ternyata banyak yang beli,” kata Sebastian.

Produk wine mangga juga berasal dari Desa Silimalombu, yang dibuat istri Thomas Heinle, Ratnauli Gultom. Wanita asli Samosir ini membawa sendiri produk wine mangga menggunakan kapal dan bus dari Silimalombu ke Balige.

TIKA PRIMANDARI

Berita lainnya:
Benarkah Orang Cerdas Tak Perlu Bergaul?
6 Rambu Saat Menjalin Asmara dengan Pria Lebih Muda
Hidup Sehat, Irit, dan Ramah Lingkungan, Begini Caranya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

7 hari lalu

Sejumlah pengunjung mendatangi Solo Indonesia Culinary Festival 2024 yang digelar di halaman parkir sisi timur Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.


Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

8 hari lalu

Siput Popaco Kuliner Khas dari Morotai/Kisarasa
Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai


Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

10 hari lalu

Saycuan hotpot &bbq/Saycuan
Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina


Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

11 hari lalu

Panitia menggelar konferensi pers Munas Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) 2024 di Hotel Alana Solo, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.


Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

17 hari lalu

Mie gomak. Instagram
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru


Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

19 hari lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerahkan penghargaan Satyalencana kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam acara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII  tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur Kamis 25 April 2024. Humas Pemkot Surabaya
Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

Wali Kota Bobby Nasution menunjuk pamannya, Benny Sinomba Siregar sebagai Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Medan.


Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Profil Benny Sinomba Siregar

19 hari lalu

Benny Sinomba Siregar. Pemkomedan.go.id
Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Profil Benny Sinomba Siregar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menunjuk Benny Sinomba Siregar jadi Plh Sekda Kota Medan. Benny adalah paman Bobby.


Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

21 hari lalu

Ketua panitia penyelenggara Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Daryono menjelaskan tentang rencana penyelenggaraan festival kuliner tersebut di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 27 April 2024. SICF 2024 akan digelar di Stadion Manahan Solo, 9-12 Mei mendatang. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

30 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

31 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.