TEMPO.CO, Redmond - Indonesia yang diwakili tim None Developer berhasil meraih juara 2 pada kategori games di ajang Imagine Cup World Cup 2016. Ajang kompetisi tingkat dunia dalam pembuatan aplikasi yang diselenggarakan Microsoft ini sudah berlangsung selama 14 tahun.
None Developer terdiri dari 4 anak muda asal Bangkalan Madura yang masih menjadi mahasiswa di Universitas Trunojoyo Madura. Para anggota tim terdiri dari programmer dan desainer. Mereka adalah Anwar Fuadi (artis) Moh Abdul Kholiq (programmer), Astu Masrundi (desainer) dan Achmad Dany Romadhon (music composer).
BACA: Penjualan Galaxy S7 Moncer, Samsung Catatkan Laba Tertinggi
Khusus untuk mengikuti kompetisi ini, mereka mengembangkan permainan bernama Froggy and the Pepticides. Game berbasis telepon selular dan PC ini memiliki 120 tingkat kesulitan dan dikembangkan selama 4 bulan. Dengan hanya sekitar maksimal 600 baris kode, game interaktif ini membuat beberapa staff Microsoft tercengang.
"Passion dalam mengembangkan game sangat kuat, sehingga kami berempat rela menunda skripsi demi mengembangkan game ini dan ikut Imagine Cup Microsoft" ujar Anwar Fuadi.
Inspirasi pembentukan tim datang dari keberhasilan senior mereka, Asadullohil Ghalib, yang timnya juara 2 di Imagine Cup 2013. " Saya senang bisa menjadi mentor mereka untuk mengikuti kompetisi bergengsi ini" katanya .
Walaupun agak kurang sehat, Ahmad Fuady melakukan presentasi dengan baik. Demo game pun berjalan lancar dan para juri menikmati permainan melalui smartphone.
Sebelum dikirim ke Redmond Seattle, tim None Developer sudah menjadi juara di ajang Imagine Cup tingkat nasional.
Kategori Game kali ini diikuti oleh 9 tim dari 9 negara. Juara pertama diraih oleh tim Thailand, dan posisi ketiga oleh tim Brazil.
Juri untuk kategori games ini adalah Lindsay Grace, profesor di American University dengan spesialisasi Computer Game, Meagan Malone, praktisi dari Unity Technlogies - platform yng banyak digunakan game developer, Paul Toprac, professor dan dosen senior di University of Texas Austin dengan spesialisasi Game dan Mobile media dan terakhir adalah Kiki Wolfkill, produser beberapa game terkenal.
Sebagai hadiah, tim ini mendapat hadiah berupa uang $10 ribu yang diserahkan oleh Steve Guggenheimer, Corporate VP & Chief Evangelist Developer Experience.
" Setelah kemenangan ini, saya sempat bingung mau diapain lagi game ini" kata Ahmad. "Bagi saya kemenangan ini tentu sangat menyenangkan, kesempatan kedepan terbuka lebar" kata Kholiq. Tim Indonesia setelah itu memamerkan karyanya di acara Hackathon Microsoft bersama karya karya canggih dari staff Microsoft.
HANDY DHARMAWAN (REDMOND, SEATTLE)