TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjamin gudang penyimpanan milik Badan Urusan Logistik cukup buat menampung seluruh hasil panen petani. Sebelumnya, Enggar menugaskan Bulog agar menyerap seluruh hasil panen dan ternak petani.
"Gudang banyak. Ada gudang-gudang BUMN yang bisa digunakan. Bulog juga punya gudang yang cukup. Kalau tidak cukup, kami bicara dengan pemerintah daerah untuk disiapkan," ujar Enggar di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2016.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti senada dengan Enggar. Menurut dia, Bulog memiliki gudang berkapasitas 4 juta ton untuk menampung hasil panen petani. Hingga bulan ini, serapan beras oleh Bulog baru mencapai 2,6 juta ton sehingga masih terdapat sisa untuk menampung serapan bahan pokok lainnya.
Selain itu, Djarot juga berencana untuk membangun infrastruktur, terutama tempat-tempat penyimpanan, menyusul adanya penugasan baru untuk menyerap seluruh hasil petani tersebut. "Tergantung komoditinya. Kalau butuh pendingin, kami bangun cold storage. Kalau beras, ya kami manfaatkan yang ada."
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan segera mengeluarkan penugasan resmi kepada Bulog untuk menyerap seluruh hasil panen dan ternak dari para petani. Menurut dia, mekanisme penyerapan seluruh hasil petani tersebut akan melalui mekanisme yang biasanya diberlakukan oleh Bulog.
Untuk menyerap seluruh hasil petani, Enggar juga akan menetapkan harga atas (ceiling price) dan harga bawah (floor price). Pada tahap awal, menurut Enggar, kebijakan tersebut akan diberlakukan bagi komoditas beras. "Dalam satu minggu akan kami tetapkan," tutur Enggar.
ANGELINA ANJAR SAWITRI