Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Coba Petakan Kemiskinan dengan Citra Satelit

image-gnews
REUTERS/NASA
REUTERS/NASA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menemukan orang yang hidup dalam kemiskinan, seperti melalui survei dari pintu ke pintu, kadangkala sulit dilakukan dan bahkan berbahaya di Benua Afrika, karenanya para ilmuwan kini beralih ke citra satelit.

Dalam studi yang disiarkan Kamis, 18 Agustus 2016 di Jurnal Science, para peneliti dari Stanford University menggunakan pembelajaran mesin--ilmu pengetahuan mengenai rancangan algoritma komputer yang diperoleh dari data--untuk mengumpulkan keterangan mengenai kemiskinan dari citra satelit dengan resolusi tinggi.

Mereka mendapati pendekatan yang baru dikembangkan tersebut bisa "membuat perkiraan cukup akurat" mengenai daerah-daerah miskin di seluruh lima negara Afrika: Nigeria, Tanzania, Uganda, Malawi, dan Rwanda.

"Metode kami, yang hanya memerlukan data yang tersedia bagi publik, bisa mengubah upaya untuk melacak dan membidik kemiskinan di negara berkembang," kata para ilmuwan dalam makalah mereka yang dikutip Kantor Berita Xinhua.

Menurut data Bank Dunia dari 2000 sampai 2010, 39 dari 59 negara Afrika melakukan kurang dari dua survei, yang menjadi rujukan dalam pembuatan kebijakan penanganan kemiskinan nasional.

Secara keseluruhan, survei mahal, tidak sering, dan tidak selalu bisa menjangkau negara atau wilayah di dalam negeri, misalnya, gara-gara konflik bersenjata.

Studi-studi terbaru memperlihatkan data-data satelit yang menangkap cahaya pada malam hari dapat digunakan untuk memperkirakan kekayaan di daerah tertentu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun demikian, data cahaya pada malam hari saja tidak efektif membedakan wilayah-wilayah yang berada di tempat paling bawah dalam sebaran penghasilan, tempat citra satelie tampak gelap secara serempak.

Untuk memangkas masalah tersebut, studi baru itu mengalihkan perhatiannya ke citra siang hari, yang memberikan resolusi lebih tinggi dan dapat menangkap pola seperti jalan yang diaspal dan atap-atap logam, penanda yang dapat membantu membedakan wilayah miskin dan sangat-miskin.

Para peneliti kemudian mengembangkan algoritma pembelajaran canggih yang mengkategorikan pola itu dan mendapati metode tersebut melakukan pekerjaan yang sangat mengejutkan dalam memperkirakan sebaran kemiskinan.

Dibandingkan dengan model cahaya malam hari, model baru tersebut 81 persen lebih akurat dalam memperkirakan kemiskinan di berbagai wilayah di bawah garis kemiskinan, dan 99 persen lebih akurat di berbagai daerah yang dua kali di bawah garis kemiskinan.

"Kami menunjukkan metode yang akurat, tidak mahal dan terukur bagi perkiraan biaya konsumsi dan kekayaan aset dari citra satelit beresolusi tinggi," demikian kesimpulan studi tersebut.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

39 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.