TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok memperkirakan bakal ada kenaikan penjualan hewan kurban mencapai 10-15 persen pada Idul Adha tahun ini. "Apalagi Jakarta melarang penjualan hewan kurban di taman-taman. Otomatis sebagian penjual hijrah ke Depok," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dewi Pramusinta, Selasa, 23 Agustus 2016.
Dewi memperkirakan jumlah hewan kurban yang akan terjual tahun ini di Depok mencapai 33.636 ekor. Tahun lalu, ketersediaan hewan kurban mencapai 30.077 ekor, atau naik 15,2 persen dari tahun 2014 yang mencapai 25.946 ekor.
Tahun lalu dari sekitar 30 ribuan hewan kurban terdiri atas 11.151 ekor sapi, 14.287 ekor kambing, 4.610 ekor domba, dan 29 ekor kerbau. Sedangkan untuk tahun 2016 ini diperkirakan akan ada 12.489 ekor sapi, 16.001 ekor kambing, 5.163 ekor domba, dan 32 ekor kerbau yang akan dijadikan hewan kurban.
Selain itu, untuk jumlah lapak hewan kurban juga mengalami kenaikan dari setiap tahun. Dua tahun lalu lapak hewan kurban tercatat sebanyak 323 lapak. Lalu pada 2015 mencapai 406 lapak. "Tahun ini menjadi 455 lapak hewan kurban," kata Dewi.
Pemerintah, kata Dewi, telah melakukan persiapan pelaksanaan pemotongan hewan kurban dengan melakukan pelatihan terhadap 65 orang takmir masjid sekota Depok. Untuk pelatihan tahun ini difokuskan di Kecamatan Bojongsari dan Sawangan, yang telah dilakukan tiga pekan lalu.
Para takmir masjid diberikan pelatihan pemotongan hewan kurban yang higienis, serta sanitasi pembuangan kotoran hewan kurbannya. Selain itu, pelatihan higiene sanitasi, pemilihan hewan berdasarkan syariat, dan ketentuan kesejahteraan hewan. "Penanganan hewan kurban masih banyak yang tidak sesuai," ucap Dewi.
Dewi mengungkapkan, masih banyak para pemotong hewan kurban yang membiarkan daging berceceran dan bercampur dengan jeroannya. Selain itu, plastik daging juga harus yang standar untuk pembungkusnya. "Jangan sampai pakai plastik olahan. Sebab, bahaya residunya," ujarnya.
Sepuluh hari sebelum hari raya sejumlah petugas kesehatan hewan akan diturunkan untuk memeriksa kesehatan dan kelayakan hewan kurban. Total ada 18 tenaga kesehatan yang terdiri atas delapan medik veteriner dan sepuluh paramedik veteriner.
Sehari sebelum sampai pelaksanaan Idul Adha bakal ada bantuan dari tenaga kesehatan Kementerian Pertanian sebanyak empat orang. Selain itu ada mahasiswa kedokteran hewan Institut Pertanian Bogor, dibantu dua orang dosennya untuk melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem.
IMAM HAMDI