TEMPO.CO, Jakarta - Dua penghargaan dari World Halal Travel Awards (WHTA) 2015 yang didapatkan Lombok, yaitu Worlds Best Halal Tourism Destination dan Worlds Best Halal Honeymoon Destination, ternyata memberi dampak signifikan terhadap pertumbuhan wisatawan Lombok.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), L.M. Fauzal, mengatakan tahun ini Lombok bahkan tidak mengenal low season.
Terjadi anomali pada 2016. Bila pada tahun-tahun sebelumnya Lombok mengalami low season pada awal tahun dan saat bulan suci Ramadan, tahun ini hal tersebut tidak terjadi.
"Tahun ini kami penuh terus. Luar biasa, berkat promosi Kemenpar (Kementerian Pariwisata) juga," ujar L.M. Fauzal dalam acara Sosialisasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara di Lombok, Rabu, 24 Agustus 2016.
Dengan demikian, L.M. Fauzal optimistis bahwa target 3 juta wisatawan Lombok pada 2016 akan terpenuhi. Dari angka 3 juta tersebut, baik wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara masing-masing diharuskan menyumbang angka 1,5 juta.
"Dari data BPS yang kami peroleh, sampai Juli ini saja sudah mencapai angka 2,2 juta wisatawan. Penyumbang terbanyak adalah wisatawan Nusantara, tertolong event-event MICE seperti Hari Pers Nasional dan MTQ Nasional yang baru saja kami laksanakan. Bahkan penyelenggaraan MTQ tersebut dinilai sebagai MTQ yang terbaik," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, L.M. Fauzal juga menjelaskan bahwa dalam branding, Lombok dan Sumbawa kini sudah dipisahkan karena keduanya tidak mungkin maju bersama-sama. Diakuinya terdapat disparitas, namun Sumbawa tidak akan ditinggal sehingga daerah ini kelak juga akan mendapatkan branding baru.
"Branding baru untuk Lombok sudah kami tentukan, yaitu "Friendly Lombok". Untuk Sumbawa belum ada, nanti kami buat FGD, ya. Kami dahulukan Lombok karena Kemenpar menargetkan Lombok sebagai destinasi prioritas," katanya.