TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berharap kemajuan teknologi yang memicu lahirnya financial technology mampu memotong mata rantai pasokan pangan yang dianggap sudah terlalu panjang.
"Sudah ada yang melakukannya, seperti limakilo.id," kata Enggartiasto saat menjadi pembicara kunci dalam acara Indonesia Fintech Festival and Conference di ICE BSD, Tangerang Selatan, Selasa, 30 Agustus 2016.
Enggartiasto menuturkan bahwa dirinya terkesan dengan anak-anak muda yang memiliki idealisme tinggi, inovasi, kreatifitas, dan mau turun menemui para petani, serta menjadi jembatan antara petani dan konsumen.
Menurut dia salah satu masalah di dalam perdagangan komoditas pangan saat ini adalah terlalu banyaknya perantara di antara petani dan konsumen. Terlebih lagi para perantara ini mengambil untung yang terlalu besar.
Enggartiasto mencontohkan, dalam kunjungannya ke Brebes, Jawa Tengah, harga bawang merah di petani Rp 14-16 ribu per kilogram. Namun ketika sampai di Indramayu harga bawang merah itu melonjak tajam. "Jaraknya hanya sekitar 45 kilometer, harganya di sana sudah Rp 40 ribu (per kilogram)."
Politikus partai NasDem ini berujar ingin mengubah sengkarut rantai pasokan kebutuhan pokok tersebut. Namun dia menyadari membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari pelaku industri financial technology. "Pemerintah mendukung sepenuhnya, karena masyarakat butuh, petani butuh bantuan."
DIKO OKTARA