Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahan Kedaluwarsa di Pizza, Amankah Dimakan?  

image-gnews
Guru Besar Keamanan Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dr Purwiyatno Hariyadi dari Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), di Kampus IPB Dramaga, Bogor, dalam penjelasannya mengenai ketahanan pangan. Sumber : ipb.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Guru Besar Keamanan Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dr Purwiyatno Hariyadi dari Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), di Kampus IPB Dramaga, Bogor, dalam penjelasannya mengenai ketahanan pangan. Sumber : ipb.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Iklan

TEMPO.COJakarta - Hasil investigasi Tempo dan BBC Indonesia menunjukkan Pizza Hut, Pizza Hut Delivery, dan Marugame Udon menggunakan bahan kedaluwarsa. Meski demikian, para petinggi Sriboga Food Group, salah satu divisi PT Sriboga Raturaya—perusahaan yang memegang lisensi Pizza Hut dan Marugame Udon—membantahnya.

Direktur Utama PT Sriboga Raturaya, Alwin Arifin, sat ditemui Tempo membantah penggunaan produk kedaluwarsa di Pizza Hut, Pizza Hut Delivery, dan Marugame Udon. "Pokoknya, enggak benar. Itu fitnah."

Baca: Investigasi "Ada Apa dengan Pizza" di Majalah Tempo

Tempo dan BBC Indonesia menemui ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor, Profesor Doktor Purwiyatno Hariyadi, Sabtu tiga pekan lalu. Purwiyatno menjelaskan selama sekitar dua jam ihwal permasalahan produk kedaluwarsa.

Menurut Purwiyatno, bahan kedaluwarsa tak serta-merta membahayakan kesehatan. "Harus diuji lebih dulu di laboratorium, apakah produk tersebut membahayakan tubuh manusia atau tidak," katanya.

Baca: Bahan Kedaluwarsa di Pizza, BPOM: Itu Produk Tercemar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang pasti, ujar Purwiyatno, bahan pangan kedaluwarsa mengalami penurunan gizi jika tetap digunakan. Semakin lama konsumsinya dari tanggal produksi, nilai gizinya kian menurun. "Kalau saat diproduksi nilai gizinya 100, setelah tanggal kedaluwarsa bisa hanya 40."

Mantan Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology ini menjelaskan, produsen makanan dalam penetapan tanggal kedaluwarsa mempertimbangkan berbagai faktor. Misalnya, lamanya pengiriman bahan pangan ke tempat tujuan dan kondisi penyimpanan. "Ada bahan pangan yang masa simpannya bisa lebih panjang, melebihi tanggal kedaluwarsa jika disimpan di tempat dingin."

Di negara-negara Eropa, kata Purwiyatno, penggunaan bahan pangan kedaluwarsa terus dikaji untuk menghindari pemborosan makanan. Tapi, di Indonesia, Purwiyatno menyebutkan, peredaran dan penggunaan pangan kedaluwarsa merupakan pelanggaran Undang-Undang Pangan dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

TIM INVESTIGASI

Baca juga: Heboh Soal Pizza: Inilah 3 Hal Aneh Sekaligus Merisaukan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pasien Hidup Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal, Ini Komentar Profesor Genetika IPB

1 hari lalu

Melissa Mattola-Kiatos, RN, Spesialis Praktik Keperawatan, mengeluarkan ginjal babi dari kotaknya untuk persiapan transplantasi. Michelle Rose, RUMAH SAKIT UMUM MASSACHUSETTS
Pasien Hidup Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal, Ini Komentar Profesor Genetika IPB

Richard 'Rick' Slayman dinyatakan meninggal pada Sabtu lalu, dua bulan setelah menjalani xenotransplantasi ginjal babi.


Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

10 hari lalu

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

Para asesor lembaga akreditasi mandiri mengunjungi IPB. Mengecek mutu dua program studi doktor.


Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

18 hari lalu

Pakar Serangga IPB University, Prof. Tri Atmowidi. Dok. Humas IPB University
Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.


Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

18 hari lalu

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, Prof. Nancy Dewi Yuliana. Dok Humas IPB University
Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.


Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

20 hari lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

24 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

25 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

26 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

28 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

30 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.