TEMPO.CO, Jakarta - Hujan lebat Minggu malam, 25 September 2016, membuat Kemang, Jakarta Selatan, kembali tergenang banjir. Ini merupakan kejadian kedua dalam satu bulan terakhir. Pada 29 Agustus 2016, wilayah ini juga kebanjiran.
Kepala Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan, saat ini pihaknya masih menginventarisasi masalah di wilayah Kemang. Hal ini dilakukan bersama dengan pihak Wali Kota Jakarta Selatan.
"Memang belum ada action, paling keruk-keruk kali saja," kata Teguh kepada Tempo saat dihubungi, Minggu, 25 September 2016.
BACA: Ini Rencana AHok Atasi Banjir Kemang
Teguh mengatakan, pendataan ini sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu, dan belum selesai. Pendataan kondisi kali di sekitar Kemang dilakukan dari wilayah Kemang Selatan XII hingga ke wilayah Petogogan.
Teguh menjelaskan, kondisi tata air di Kemang memang buruk. Dari mulai drainase yang buruk karena tertutup trotoar dan jalanan, sampai lebar kali yang hanya 3 meter. "Pak Gubernur kan bilang harus 20 meter (lebarnya)."
Dia juga mengungkapkan pemerintah provinsi tak segan menertibkan pihak-pihak yang dianggap mengganggu aliran kali di sekitar Kemang. Teguh juga menuturkan akan mengadakan konferensi pers dalam waktu dekat. "Tanggal 29 nanti saya konpers, jelas semua nanti."
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana membuat pelebaran Kali Krukut, atau penertiban bangunan di Kemang, demi mengatasi banjir yang terus terjadi di kawasan itu. Namun pemilik lahan belum mau melepas tanah mereka.
DIKO OKTARA