TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah operasi gabungan militer antara Chad dan Niger telah membunuh 130 milisi Boko Haram. "Aksi militer yang digelar sejak Juli 2016 itu juga menemukan senjata dalam jumlah besar," kata Kementerian Pertahanan Niger, Jumat, 30 September 2016.
Aliansi pasukan Chad-Niger itu melancarkan serangan terhadap posisi ekstremis Boko Haram setelah terjadi serangan mengejutkan di Niger pada Juni 2016. Serangan tersebut mengakibatkan 30 anggota pasukan Niger tewas. "Itu serangan paling mematikan yang terjadi di Niger."
Baca Juga:
Juru bicara Kementerian Pertahanan Niger, Kolonel Mpustaph Ledru, mengatakan 14 tentara dari Chad dan Niger tewas, sedangkan 389 lainnya luka-luka ketika mereka bertempur dengan milisi Nigeria pada periode yang sama. "Kami menemukan senjata dalam jumlah besar," tuturnya.
Boko Haram adalah kelompok gerilyawan yang ingin mendirikan kekhalifahan Islam di kawasan Lake Chad, tempat bertemunya Nigeria, Kamerun, dan Chad.
Ledru menjelaskan, serangan paralel itu juga melibatkan pasukan Nigeria, yang sebelumnya berhasil merebut kembali empat kota dari tangan ekstremis. Menurut dia, selama pemberontakan, kelompok garis keras tersebut telah membunuh ribuan orang dan menyebabkan 2,4 juta orang kehilangan tempat tinggal.
Koordinator kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk kawasan Niger mengatakan pada Jumat, 30 September 2016, puluhan ribu orang meninggal akibat kelaparan sebab ladang pertanian telah hancur.
AL-ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN