Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Yogya Kian Macet Sekarang? Ribuan Motor Itu...

image-gnews
Kemacetan yang terjadi di Jalan Pabringan selatan Pasar Beringharjo, Yogyakarta, (12/8/2012). Kemacetan ini terjadi karena membludaknya pengunjung pasar di hari Minggu terakhir sebelum hari raya Idul Fitri yang berburu baju baru dan oleh-oleh. TEMPO/Suryo Wibowo
Kemacetan yang terjadi di Jalan Pabringan selatan Pasar Beringharjo, Yogyakarta, (12/8/2012). Kemacetan ini terjadi karena membludaknya pengunjung pasar di hari Minggu terakhir sebelum hari raya Idul Fitri yang berburu baju baru dan oleh-oleh. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kemacetan di Yogyakarta yang tergolong parah menjadi sorotan
Panitia Khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan walikota di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta. Data Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menunjukkan terjadi kenaikan penggunaan kendaraan bermotor sebesar 7-10 persen pada 2015 dibanding tahun sebelumnya. Setiap bulan terdapat 7 ribu sepeda motor yang masuk ke Yogyakarta saat ini.

Anggota Pansus LKPJ Akhir Masa Jabatan walikota, Nasrul Khoiri mengatakan ada sejumlah persoalan yang belum Pemerintah Kota Yogyakarta selesaikan. Tiga persoalan itu yakni transportasi publik yang belum memadai sehingga terjadi kemacetan. Selain itu, persoalan sampah dan konfik horizontal juga belum ditangani dengan baik. “Ini menjadi catatan penting yang harus dirampungkan,” kata Nasrul, Senin, 10 Oktober 2016.

Sujanarko, Ketua DPRD Yogyakarta yang sedang mengikuti kunjungan kerja di Bali ketika dihubungi juga mengatakan kemacetan menjadi persoalan karena minimnya dukungan dari pemerintah pusat. Jumlah kendaraan yang ada di Yogyakarta semakin sulit dikendalikan.

Ia berharap Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan sejumlah perbaikan untuk mengatasi kemacetan. Misalnya memperbanyak jumlah bus Trans Jogja dan memperbaiki manajemennya. “Untuk tidak menambah macet, masyarakat perlu terus didorong menggunakan transportasi publik,” kata Sujanarko.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Wirawan Hario Yudho, mengatakan terjadi kenaikan penggunaan kendaraan bermotor sebesar 7-10 persen pada 2015 dibanding tahun sebelumnya. Ia memperkirakan untuk tahun 2016 prosentase kenaikan kendaraan bermotor jauh lebih besar. Indikasinya adalah sebagian penduduk di Kabupaten Kulonprogo inden atau mobil setelah mendapatkan duit pembebasan lahan untuk proyek calon Bandar Udara baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menghitung di Yogyakarta setiap bulan terdapat 7 ribu sepeda motor yang masuk ke Yogyakarta. Dari angka itu, perbandingan jumlah pengendara motor dari Kota Yogyakarta dan luar Kota Yogyakarta adalah satu banding empat. Itu datang dari sejumlah kabupaten, di Sleman, Bantul, dan Kulon Progo. Kemacetan yang paling parah, kata dia terjadi di sejumlah tempat, di antaranya di Jalan Solo, Jalan Godean, dan kawasan Mirota Kampus.

Untuk mengatasi kemacetan itu, Dinas Perhubungan telah menambah halte portabel untuk mempermudah kendaraan umum. Ongkos penambahan 17 halte portabel itu sebesar Rp 500 juta. “Bus Trans Jogja tahun ini juga ditambah dari 54 menjadi 150 bus Trans Jogja,” kata Wirawan.

Selain itu, Dinas Perhubungan juga menghimbau sejumlah perusahaan untuk mengurangi kemacetan dengan cara meminta karyawannya tidak membawa mobil ke kantor. Ia berharap di Yogyakarta dalam lima tahun ke depan akan ada pembangunan megaproyek transportasi umum, mass rapid transit atau MRT seperti di Jakarta.

SHINTA MAHARANI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

7 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

11 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

22 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

26 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

46 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

52 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

53 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

59 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.