TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat menghentikan kata sambutannya di tengah acara peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Semper Barat, Jakarta Utara. Seorang wanita paruh baya bernama Suryati mengeluhkan prosedur yang lama saat hendak mengurus surat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Pak, untuk masyarakat miskin kenapa saya urus BPJS sudah empat bulan enggak selesai?" kata Suryati, yang saat itu berdiri dekat kerumunan masyarakat di samping panggung utama, Sabtu, 22 Oktober 2016. Dia mengaku mengurus BPJS di puskemas di Semper Barat, Jakarta Utara.
Setelah mendengarkan keluhan itu, Ahok meminta agar Suryati segera melaporkan kejanggalannya dalam mengurus BPJS. Pasalnya, kata dia, pengurusan BPJS seharusnya bisa dilakukan dengan cepat. Bahkan, anak yang baru lahir pun sudah bisa mengakses BPJS Kesehatan.
"Kami ini punya 72 ribu pegawai. Kalau punya anak lima saja tidak semua nurut sama Ibu. Makanya yang saya butuhkan adalah ketika pegawai kami bermasalah, Ibu lapor kepada saya, lalu tinggal saya pecat. Makanya Ibu harus lapor," kata Ahok.
Ahok bercerita, selama mengawal program BPJS Kesehatan, kasus serupa juga pernah terjadi. Dulu, banyak orang yang tidak menggunakan pelayanan rumah sakit kelas tiga karena ranjangnya ada sepuluh dalam satu ruangan. Lalu, dia masuk kelas satu dan kelas dua, kemudian dia tidak sanggup bayar. Begitu dia tidak bisa bayar, BPJS tidak bersedia membiayai untuk kelas tiga.
"Ibu silakan lapor kepada kami, itu ada ajudan saya di belakang. Ibu tinggal kasih tahu nama dan kasusnya di mana. Kalau orang saya benar mempermainkan Ibu, tidak perlu tunggu saya jadi gubernur lagi. Senin langsung saya pecat," ujar Ahok.
Ahok menekankan kepada Suryati agar tidak membuat kesan buruk kepada orang dan tidak sembarang mengadu. Pasalnya, banyak calo dalam pengurusan BPJS. Ahok sendiri mempertanyakan Suryati apakah dia seorang calo atau bukan karena banyak masyarakat yang membuat BPJS lewat calo. Bahkan Ahok mengancam Suryati jika ia ketahuan urus BPJS lewat calo, akan dicoret jadi peserta BPJS Kesehatan.
"Ibu silakan SMS saya, saya jamin akan pecat. Setiap hari saya pecat orang. Jadi enggak ada alasan. Ini saya enggak tahu ibu calo atau bukan. Karena banyak oknum calo buat BPJS palsu. Makanya kalau sakit datang ke puskemas, langsung dibikin BPJS. Orang bayi saja lahir, BPJS langsung jadi," kata Ahok.
LARISSA HUDA