TEMPO.CO, Tangerang - Kepolisian Sektor Ciledug akan melakukan pemeriksaan terhadap guru tempat DM, 7 tahun, bersekolah dan dokter yang merawat sebelum bocah kelas I sekolah dasar itu meninggal.
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari pendalaman penyelidikan untuk mencari alat bukti dan saksi jika DM tewas akibat dianiaya ibu tiri dan ayah kandungnya.
"Besok (Senin), kami akan datangi sekolah dan meminta keterangan guru sekolah. Kami juga akan meminta keterangan dokter yang menangani korban," kata Kepala Polsek Ciledug Komisaris Ketut Sudarsana kepada Tempo, Minggu, 23 Oktober 2016
Berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi dari sejumlah warga yang melapor ke Polsek Ciledug, DM diduga meninggal karena disiksa ibu tiri dan ayah kandungnya. Indikasi kecurigaan ini, menurut warga, terlihat dari banyaknya luka lebam bekas sundutan rokok pada tubuh DM. Dari hidung dan telinga bocah itu juga keluar darah.
"Menurut warga yang melapor, seperti itu," ucap Ketut.
Pemeriksaan terhadap guru SD tempat DM bersekolah, menurut Ketut, karena berdasarkan informasi ada guru DM yang mengetahui kondisi terakhir korban sebelum DM dilarikan ke rumah sakit.
Sedangkan pemeriksaan terhadap dokter RS Sari Asih, Ciledug, untuk memastikan, apakah benar pada tubuh DM banyak luka lebam bekas penyiksaan serta dari telinga dan hidungnya mengeluarkan darah.
"Semua informasi akan kami konfirmasi, agar semuanya valid," ujar Ketut.
DM meninggal pada Jumat, 21 Oktober 2016, setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sari Asih, Ciledug, akibat demam tinggi. Banyak warga sekitar yang curiga kematian bocah itu tidak wajar karena pada tubuh korban banyak luka sundutan rokok serta hidung dan telinganya mengeluarkan darah.
Pada Sabtu malam, 22 Oktober 2016, sejumlah ibu-ibu yang merupakan tetangga DM melaporkan kejanggalan kematian DM ke Polsek Ciledug. Berdasarkan laporan warga itulah, polisi langsung memeriksa orang tua DM.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan. Adapun status orang tua DM masih sebagai saksi.
JONIANSYAH HARDJONO