TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pemain reog Ponorogo dan ondel-ondel ikut serta dalam unjuk rasa yang dilakukan Serikat Pekerja (SP) PT Bank Danamon Tbk di depan Menara Bank Danamon, Jakarta Selatan, Jumat, 28 Oktober 2016. Mereka disewa untuk memeriahkan unjuk rasa.
"Anggota kami ada 25 orang. Tadi ikut long march juga dari Tugu Tani hingga sini (Kuningan)," ujar ketua tim reog Ponorogo, Toha, 43 tahun, saat ditemui di depan Menara Bank Danamon. Toha mengaku biasanya dibayar Rp 10 juta untuk tampil. “Hari ini cuma 5 juta, tidak apa-apalah, permintaan mertua juga," kata Toha.
Baca: BEI: Kenaikan Harga Saham 6 Anak Usaha Bakrie Masih Wajar
Selain reog, ondel-ondel ikut meramaikan. Salah satu pemain ondel-ondel, Nunu, 30 tahun, mengatakan timnya hari ini yang ikut berjumlah 18 orang, termasuk pemain musik dan seorang anak kecil.
"Dibayar Rp 6 juta untuk empat unit ondel-ondel," ujar Nunu. Sama seperti pemain reog, para pemain ondel-ondel juga berjalan kaki mengikuti long march dari Tugu Tani hingga Menara Bank Danamon. Para pemain reog dan ondel-ondel ini mengaku memang biasa ikut dalam unjuk rasa.
Baca juga: Didemo, Ini Langkah Direksi dan Serikat Pekerja Danamon
Hari ini, 200-an anggota SP Bank Danamon berdemonstrasi menuntut hak-hak mereka sebagai karyawan. Aksi dimulai pukul 13.00 WIB, dan berakhir pada 16.00. Sejumlah perwakilan SP Bank Danamon sempat diterima manajemen Bank Danamon, tapi tidak berhasil menemui dewan direksi. Para karyawan mengancam akan tetap melakukan aksi mogok nasional pada 10 November mendatang.
RETNO | FAJAR PEBRIANTO