Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sakit Pakai Sepatu High Heels? Ini Cara Atasinya

Editor

Sandra

image-gnews
Ilustrasi sepatu hak tinggi atau high heels. REUTERS/Toru Hanai
Ilustrasi sepatu hak tinggi atau high heels. REUTERS/Toru Hanai
Iklan

TEMPO.COJakarta - Meski memakai sepatu high heels dapat menyebabkan rasa sakit, banyak wanita menyukai sepatu ini. Bagi sebagian wanita, memakai high heels dapat menambah rasa percaya diri serta membuat penampilan terlihat seksi. 

Sebuah survei menemukan, dari 73 persen wanita yang memakai sepatu berhak tinggi, 69 persen di antaranya menderita sakit pada bagian kaki. Ya, memakai sepatu dengan tinggi hak lebih dari 1 sentimeter dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan rasa nyeri. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan rasa nyeri setelah memakai high heels.
 
* Es
Salah satu cara yang paling efektif untuk meredakan rasa nyeri pada tumit adalah mengompres memakai es. Es dapat mengurangi peradangan dan menenangkan rasa nyeri pada kaki. Gunakan kantong es yang sudah dibekukan, lalu letakkan di bawah kaki selama lima menit. Lakukan pada kedua kaki sampai rasa sakit berkurang. 

* Cuka
Cuka juga dapat mengobati nyeri kaki dan mengurangi peradangan pada kulit. Gunakan air panas dalam sebuah tempat dan tambahkan beberapa sendok cuka. Rendam kaki dalam campuran air selama 15-20 menit. 

* Minyak cengkeh
Sifat anti-inflamasi dalam minyak cengkeh dapat menyembuhkan rasa sakit pada kaki. Oleskan beberapa tetes minyak cengkeh pada kaki sebelum tidur. Minyak cengkeh tidak hanya mengobati nyeri kaki, tapi juga mengobati sakit kepala dan nyeri pada tubuh, serta meningkatkan sirkulasi darah sehingga tubuh akan terasa lebih rileks. 

* Garam epsom atau garam inggris
Larutkan beberapa garam Inggris di dalam air panas, lalu gunakan untuk merendam kaki selama 20 menit. Garam ini dapat meningkatkan sirkulasi darah di dalam tubuh serta kaki sehingga kulit terasa lebih rileks. Namun, karena garam ini dapat mengeringkan kulit, gunakan pelembap setelahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

* Bantal
Tempatkan beberapa bantal di bawah kaki Anda untuk melancarkan sistem saraf dari bagian bawah tubuh ke jantung sehingga mengurangi pembengkakan. Lakukan pada malam hari agar dapat merasakan perubahannya pada pagi hari. 

* Rendam dengan air panas dan dingin
Air panas dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, sedangkan dingin dapat mengurangi peradangan. Tempatkan air panas di dalam sebuah ember, lalu air dingin pada ember lainnya. Rendam kaki di dalam ember air panas selama beberapa menit, lalu rendam kaki di dalam ember berisi air dingin. Lakukan ini beberapa kali.

BOLDSKY | NIA PRATIWI

Baca juga:
5 Hal Ini Bikin Anda Tak Bisa Konsentrasi
Kenali Tanda-tanda Karyawan Akan Resign dari Pekerjaan
4 Hal Ini Menandakan Kamu Berkarier di Bidang yang Tepat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang