TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan personel kepolisian gabungan dan marinir terus memburu massa demonstran yang telah menjarah rumah warga keturunan Tionghoa yang berada di sepanjang Jalan Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara. Namun polisi dapat mengendalikan situasi sekitar pukul 00.30 WIB, Sabtu, 5 November 2016.
Polisi sempat merangsek dengan senjata lengkap laras panjang. Tempo juga sempat menemukan selongsong peluru di jalanan. Sejak awal bentrokan, polisi menggedor pertahanan warga Luar Batang dan Muara Baru dengan water cannon dan gas air mata. Demonstran kocar-kacir saat jumlah polisi bertambah.
Kini polisi telah menambah ratusan personel lagi yang diangkut menggunakan puluhan truk. Polisi juga melakukan sweeping di Penjaringan. Penduduk diminta untuk pulang ke rumah masing-masing
Sebelumnya, ratusan warga Luar Batang dan Muara Baru Jakarta Utara dipukul mundur oleh polisi setelah pasukan bantuan gabungan TNI dan Polri dikerahkan ke Penjaringan Jakarta Utara. Massa yang didominasi remaja dan pria dewasa ditembak dengan gas air mata pada Jumat, 4 November 2016.
Sekitar pukul 23.00 WIB, polisi dan pasukan marinir mendatangi kawasan Luar Batang. Sekitar seratus polisi kemudian memukul mundur massa. Polisi berseragam lengkap mengenakan tameng dan gas air mata.
Ribuan massa dari warga Luar Batang dan Muara Baru kemudian diduga menjarah pertokoan dan rumah penduduk di sepanjang Jalan Penjaringan. Ribuan massa juga mengepung polisi yang berjaga di sepanjang jalan tersebut pada Jumat malam menjelang dinihari, 4 November 2016.
Kerusuhan makin meluas ke berbagai wilayah. Seorang penduduk yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan awalnya warga berniat bertolak ke rumah gubernur nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sayangnya kedatangan mereka dihalau.
"Warga kemudian dikejar sampai Luar Batang," kata seorang pria warga Luar Batang. Warga tak terima dan memanggil teman-temannya.
AVIT HIDAYAT