TEMPO.CO, Jakarta - Senin, 7 November 2016, Samsung memasang iklan di sebuah surat kabar utama Amerika Serikat (AS) untuk meminta maaf atas peristiwa Galaxy Note 7 yang memicu penarikan global smartphone tersebut.
Melalui iklan satu halaman penuh di Wall Street Journal, New York Times, dan Washington Post, Samsung mengakui telah gagal memenuhi janji untuk mempersembahkan terobosan teknologi yang memperkaya kehidupan masyarakat. "Karena itu, kami meminta maaf yang sedalam-dalamnya," kata perusahaan tersebut, seperti dilaporkan AFP.
Samsung menjanjikan penyelidikan penuh dan terbuka terhadap insiden Galaxy Note 7.
Perusahaan Korea Selatan tersebut terpaksa menarik sekitar 2,5 juta smartphone Note 7-nya karena komplain bahwa baterai lithium-ion-nya meledak, baik saat diisi daya maupun tidak diisi.
Perusahaan tersebut juga menarik pengganti awal yang diberikan kepada konsumen setelah terbukti bahwa ponsel pengganti itu sama berbahayanya. "Kami akan memeriksa kembali setiap aspek perangkat tersebut, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, produksi, dan struktur baterai secara keseluruhan. Kami akan bertindak secepat mungkin, tapi akan membutuhkan waktu untuk mendapat jawaban yang tepat."
Peristiwa Galaxy Note 7 mengakibatkan laba Samsung kuartal III anjlok 30 persen. Sementara itu, penjualan Apple meningkat. *
ANTARA