TEMPO.CO, Bangkalan -- Sebanyak 450 aparat keamanan gabungan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menggelar apel kesiapan pengamanan unjuk rasa Bela Islam jilid tiga di depan Markas Kodim 0829 Bangkalan, Rabu, 23 November 2016. Ratusan personel itu berasal dari Polri, TNI AD, TNI AL, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Banser.
Kepala Kepolisian Resor Bangkalan, Ajun Komisaris Besar Anisullah M Ridha mengatakan apel kesiapan ini tetap harus dilakukan untuk mengantisipasi munculnya anti-Ahok jilid tiga di Bangkalan. Meski, kata dia, sejauh ini hasil komunikasi dengan para kiai dan pimpinan organisasi kemasyarakatan berkomitmen tidak akan menggelar demo seperti pada 4 November lalu.
"Meski gak ada demo, tapi antisipasi tetap harus dilakukan dengan menyiapkan pasukan, kalau tiba-tiba ada, kami siap," kata dia, usai apel gabungan.
Menurut Anis penyiapan pasukan untuk mengutamakan kepentingan lokal yaitu terjaminnya situasi yang aman dan kondusif. Sebab itu dia meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu sumir yang bertebaran di media sosial. "Jangan sampai masalahnya di Jakarta tapi merembet efeknya merembet ke daerah," ujar dia.
Selain tidak menggelar unjuk rasa, Anis memastikan tidak ada pengiriman massa dari Bangkalan ke Jakarta. Bahkan pada demo sebelumnya, Anis mengungkapkan dari Madura tidak ada pengiriman massa ke Jakarta. "Orang Madura yang ikut demo, ya orang Madura yang tinggal di Jakarta," kata dia.
MUSTHOFA BISRI